Mau Diresmikan Jokowi Bulan Depan, Tol Balsam Dikerjakan Siang-Malam

Mau Diresmikan Jokowi Bulan Depan, Tol Balsam Dikerjakan Siang-Malam

Kepala BPJT Danang Parikesit (rompi kuning) saat meninjau proyek tol, Minggu (8/9/2019). (Fey/diswaykaltim.com

Balikpapan, Disway Kaltim.com - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan peresmian jalan tol Balikpapan - Samarinda ( Tol Balsam) pada Oktober tahun ini.

Artinya, sekitar satu bulan lagi, sebagian tol sudah bisa dilakukan ujicoba. Demi mengejar tenggat waktu itu, pengerjaan konstruksi dilakukan siang-malam.

Rencananya, Presiden RI Joko Widodo yang akan meresmikan langsung tol pertama di ibu kota negara baru itu. Meski hendak diresmikan bulan depan, BPJT masih punya pekerjaan rumah. Sebagian seksi jalan tol, terutama milik pemerintah daerah belum kelar.

“Untuk porsi pemerintah pusat dan daerah belum selesai karena terkendala anggaran akan dikejar untuk beroperasional pada akhir tahun. Kira-kira menjelang natal dan tahun baru. Percepatan akan dilakukan di Simpang Susun Samboja,” kata Kepala BPJT Danang Parikesit saat melakukan peninjauan proyek, Minggu (8/9/2019).

Jalan tol Balsam yang akan diresmikan Presiden adalah seksi II, III, dan IV. Sedangkan porsi pemerintah pusat dan daerah di seksi I dan V masih berkoordinasi terkait dengan pembiayaan yang nantinya mesti ditanggung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Hal itu supaya konstruksi terus berjalan.

Sampai September 2019, secara keseluruhan kemajuan konstruksi ruas tol telah mencapai 97,57%. Dengan rincian progres konstruksi milik BUJT di seksi II, III, dan IV rata-rata telah mencapai  99%.

Saat ini, proses pengalihan tanggung jawab dari pemerintah kepada PT Jasamarga Balikpapan Samarinda tengah dilakukan dan disesuaikan nilai investasinya terhadap pengenaan tarif. Namun, baik BPJT maupun BUJT mengharapkan tarif tol nantinya tidak akan terlalu naik dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang telah diteken sebelumnya.

Untuk diketahui saja, PPJT mematok tarif awal 1.000/km. Nilai itu menurut Danag Parikesit tidak terlalu tinggi karena daya beli masyarakat. “Kalau nantinya masih bisa disesuaikan dengan jumlah ini, maka amandemen PPJT tidak perlu dilakukan dulu. Bisa menunggu penyesuaian tarif setelah 2 tahun operasional," kata dia.

Namun, pembengkakan investasi untuk ruas tol sepanjang 99,35 km ini memang tidak bisa dipungkiri. Selain karena penambahan lingkup porsi pemerintah oleh BUJT. Juga terdapat pula lingkup yang tidak diprediksikan sebelumnya. Kontur lahan di Kalimantan mengakibatkan penggunaan teknologi yang lebih besar yakni pile slab. Berdasarkan data BPJT, investasi awal proyek ini adalah Rp9,9 triliun.

Sementara Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk. Desi Arryani mengatakan, penerapan teknologi di jalur tol belum seperti tol Jabodetabek. “Metode tapping kartu masih akan diberlakukan pada awal operasional,” kata Desi Arryani.

Sedangkan Direktur Utama PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda, STH Saragi menyebut porsi pemerintah yang ditanggung pihaknya adalah seksi I sebesar 2,2 km dan 1,6 km. Untuk pembebasan lahan senilai Rp 650 miliar telah dibayarkan BUJT kepada masyarakat senilai Rp 540 miliar.

Adapun nilai yang telah dikembalikan oleh pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kepada pihaknya senilai Rp 300 miliar.

Jalan Tol Balikpapan – Samarinda juga menjadi akses penghubung Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan. Akses menuju bandara ini dapat ditempuh dalam waktu 15-20 menit dengan melewati Seksi V ruas Balikpapan – Sepinggan yang hanya berjarak sekitar 8 km dari bandara tersebut.

Jalan tol Balsam terdiri dari 5 seksi. Yaitu Seksi I ruas Balikpapan – Samboja (22,03 Km), Seksi II ruas Samboja – Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa – Palaran (17,50 Km), Seksi IV Palaran – Samarinda (17,95 Km), dan Seksi V ruas Balikpapan - Sepinggan (11,09 Km).

Dari lima seksi, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut.

Pembangunan Seksi 1 menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar. Di mana Rp 79,88 miliar di antaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar sepanjang 613 meter.

Sedangkan untuk Seksi V didanai oleh APBN yang berasal dari pinjaman dari Pemerintah China sebesar Rp 848,55 miliar atau sekitar 8,5% dari total investasi. Untuk Seksi II-III dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda. (k/fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: