Tanamkan Daya Juang Berwirausaha pada Perempuan

Tanamkan Daya Juang Berwirausaha pada Perempuan

Hal itu berkaitan dengan membuka jejaring baik secara nasional maupun internasional. Juga sebagai peningkatan pola kerja sama. Yang sebelumnya offline menjadi online.

“Saat ini sudah berjalan. Dan yakin ke depan akan lebih berkembang. Persiapan yang harus dilakukan tentu dengan berbagai pelatihan,” sambung Emi.

Kendati demikian, tak sedikit UMKM yang dikelola perempuan belum mendapatkan perhatian serius. Ada berbagai kendala yang dihadapi: kurangnya akses permodalan, minimnya edukasi serta pemasaran. Termasuk kurangnya peluang yang sama dengan pelaku UMKM laki-laki.

Memang hal itulah yang sedang digali PHKT. Pada dasarnya banyak perempuan yang mengembangkan UMKM. Bahkan ada yang berhasil menciptakan lapangan kerja. Mereka pun digandeng oleh perusahaan tersebut. Namun, rangkul saja tidak cukup. Perlu ada dukungan yang lebih. Yang juga harus tepat sasaran. Apalagi selama pandemi COVID-19 jumlah pelaku usaha perempuan diperkirakan akan semakin meningkat.

Asisten Manager CSR PHKT, Dharma Saputra memastikan, PHKT akan lebih aktif dan produktif. Pihaknya memiliki tanggung jawab untuk pemberdayaan program wirausahawan perempuan. Dalam program Peningkatan Ekonomi Masyarakat (Pemas).

TUJUAN PHKT

Program CSR ini digelar di empat kabupaten dan kota di Kaltim. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. “Salah satunya yang sedang berjalan ini. Studi pemetaan sosial dan pelibatan pemangku kepentingan. Sehingga bisa bersinergi,” kata Dharma.

Tujuan utama Pemas ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan lebihbanyak menyerap kaum perempuan dan kelompok rentan dari masyarakat lokal. Lalu, meningkatkan gairah ekonomi lokal melalui industri rumah tangga.

Jalannya, melalui pemanfaatan sumber daya sesuai dengan kearifannya. Semisal pisan, singkong, jahe merah, kunyit, mengkudu, dan daun sirsak. Atau

hasil produksi tambak udang/ikan bandeng. Sebagai pemenuhan kebutuhan oleh-oleh khas daerah.

“Kami juga memiliki visi mewujudkan kemandirian masyarakat pesisir yang berdaya saing dan ramah lingkungan. Sedangkan salah satu misi kami yakni meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, mendorong berkembangnya usaha ekonomi pesisir dengan memanfaatkan potensi lokal,” ungkapnya.

Selain meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir, mereka juga memiliki tujuan untuk menjaga ekosistem pesisir.

Program yang dimulai sejak tahun 2015 itu masih berlanjut hingga saat ini. Turut mewujudkan Sustainable Developments Goals dalam kesetaraan gender melalui pembangunan dan pemberdayaan perempuan.

“Untuk mewujudkan itu semua, kami selalu adakan pelatihan. Guna meningkatkan kompetensi organisasi dan produksi,” sebutnya.

Lalu ada pendampingan kepengurusan sertifikasi produk yang diperlukan. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing. Disambut dengan adanya pendampingan dalam pemasaran.

“Yang terpenting dampak yang dihasilkan ialah tertanamnya nilai kemandirian dan kemampuan menciptakan lapangan kerja,” tuntas Dharma. (rsy/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: