11 Indikator RPJMD Balikpapan Warna Merah
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Sebelas indikator kinerja utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Balikpapan tahun 2016-2021 belum tercapai. Atau berwarna merah. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Balikpapan Agus Budi membeber.
Realisasi indikator itu akan menjadi tolak ukur pembentukan RPJMD periode selanjutnya. "Ini nanti kita serahkan ke Wali Kota selanjutnya untuk disinergikan dengan visi misinya," kata Agus, saat memberi paparan konsultasi publik, rancangan teknokratik RPJMD Balikpapan tahun 2021-2024, di Aula Pemkot, Rabu (18/11/2020). Ada empat indikator lainnya yang diyakini akan tercapai sebelum masa RPJMD 2021 selesai. Contohnya Harapan Lama Sekolah (HLS) sampai 2020 belum tercapai. Tapi ia yakin akan tercapai pada akhir RPJMD tahun depan. Selain HLS, ada lagi indikator lain yang belum tercapai. Seperti: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Kemiskinan (TKm), Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur Dasar (IKLI), Indeks Gini Ratio (GR). Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Termasuk pula nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), juga belum mencapai target. (lihat grafis). "Nah yang menjadi masalah ada beberapa yang belum tercapai dan diyakini sampai dengan akhir RPJMD itu tidak tercapai," katanya. Baca juga: Kurang Gercep Manfaatkan RCEP Baik dari sisi APBD, maupun dari sisi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemkot. "Dari yang belum tercapai ini nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan," katanya. Untuk indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah, Bappeda menggunankan perbandingan secara nasional dan data dari Pemprov Kaltim. Meskipun dinilai baik secara nasional maupun provinsi, namun untuk ukuran Balikpapan sendiri dinilai belum maksimal. HLS Balikpapan sebesar 14,1 tahun. Artinya secara rata-rata anak usia 7 tahun yang masuk pada jenjang pendidikan formal di tahun 2019, memiliki peluang untuk bersekolah selama 14,1 tahun. Atau setara dengan Diploma II. "Sebenarnya dengan adanya Institut Teknologi Kaltim (ITK), perguruan tinggi swasta di Balikpapan, saya kira ini masih bisa kita tingkatkan lagi," ujarnya. Hanya kemungkinan ke depan harus ada pembangunan infrastruktur yang menunjang hal tersebut. Begitu juga dengan penyediaan guru, tenaga pendidik. Serta sarana prasarana. Rancangan teknokratik RPJMD itu juga dihadiri segenap perwakilan akademisi dan pengamat kebijakan publik. Seperti Rektor Universitas Balikpapan Rendy Susiswo Ismail. Civitas kampus STEMIK Borneo Andi Gunawangsa, Dosen ITK Achmad Ghozali, pemerhati lingkungan Heri Sunaryo. (ryn/boy)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: