Tidak Ada Pilihan, Kuliah Ditunda Tahun Depan

Tidak Ada Pilihan, Kuliah Ditunda Tahun Depan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Semua ingin berkuliah. Tapi minat melanjutkan kuliah tahun ini diperkirakan berkurang. Apalagi kalau bukan karena pandemi. Calon mahasiswa takut tertular COVID-19.

Renita Nur Madina, lulusan SMA Negeri 3 Balikpapan Barat tahun 2020. Mengaku menunda niatnya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sebab walinya juga terimbas pandemi. "Ya kemungkinan tahun depan dilanjutkan. Karena enggak mungkin saya paksakan," ujarnya, saat ditemui, Selasa (17/11/2020). Ia mengaku mendapat banyak tawaran melanjutkan jenjang pendidikan. Terutama setelah mengikuti beberapa kali tes Jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN). Katanya, banyak Perguruan Tinggi (PT) berlomba-lomba mencari calon mahasiswa baru. Namun lagi-lagi niatnya harus kandas. Pandemi membuat pihak keluarga was-was. Apalagi jika harus kuliah keluar daerah. "Saya optimistis tahun depan akan melanjutkan (kuliah). Tapi kan perlu restu keluarga juga," tambahnya. Baca juga: “Rekomendasi Bikin Gaduh” Ia tak terlalu memikirkan, apakah tahun depan akan kuliah di luar daerah atau cukup di Balikpapan saja. Karena ada banyak PT yang dia nilai cukup bagus. "Saya nggak masalah di mana saja. Asal biaya dan restu dari keluarga yang nomor satu," imbuhnya. Wakil Kepala Bidang Kemahasiswaan III Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Migas Balikpapan Hamsir mengaku jika pandemi cukup berimbas pada target penerimaan mahasiswa baru (maba). "Alhamdulillah (target) tercapai. Tapi memang tidak sebanyak tahun sebelumnya," ujar Hamsir. Baca berita lainnya: Minat Kuliah Tahun Ini Berkurang Tes seleksi dilakukan secara online. Itu juga berpengaruh. Terhadap minat dan jumlah maba yang diterima. Tentu berbeda juga kalau dilakukan secara offline. Ia membandingkan dua tahun belakangan. Menurutnya, tahun lalu ada sekitar 600 pendaftar tes seleksi masuk STT Migas. Sekarang menurun. Meski tidak terlalu drastis. "Ya STT Migas ini kan peminatnya banyak dari luar daerah. Misalnya dari pulau Jawa. Atau seperti Sangatta, Bontang. Kalau Balikpapan malah lebih sedikit," imbuhnya. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: