Potensi Puting Beliung Susulan Mengintai Riko

Potensi Puting Beliung Susulan Mengintai Riko

PPU, nomorsatukaltim.com - Tim gabungan yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) masih terlihat sibuk pada Kamis (12/11/2020) di Kelurahan Riko, Penajam. Mereka masih berjaga dan membereskan sisa serangan angin puting beliung yang menghantam daerah itu sehari sebelumnya.

Tanggal 11 November biasanya ditunggu-tunggu dan dianggap cantik. Untuk menggelar sebuah acara bahagia. Seperti mengadakan acara pernikahan. Aplikasi belanja online saja sangat gencar berpromosi, dengan tagline 11.11.

Tapi tidak bagi warga Riko. Tepatnya di RT 4, RT 6 dan RT 14. Mereka ketiban musibah. Angin kencang tiba-tiba saja terjadi. Sekira pukul 15.30 Wita. Pohon-pohon besar sampai tidak mampu menahan derasnya angin. Pepohonan di sepanjang jalan poros menuju Desa Bukit Subur bertumbangan.

Ada yang menimpa tiang listrik. Hingga menyebabkan aliran listrik padam seketika. Beberapa rumah juga tertimpa. Ada yang rusak parah, ada pula yang hanya mengalami kerusakan pada atap.

Meski tak ada korban jiwa saat kejadian. Tapi tentu saja warga terkaget-kaget menerima kejadian pertama kali dan terparah ini.

"Sudah 40-an tahun saya tinggal di sini, tidak pernah ada kejadian seperti ini. Ngeri. Pohon-pohon (bertumbangan)," kata salah satu warga di sana, Amat. Ia turut menyaksikan apa yang terjadi saat itu.

Sejak Rabu sore hingga malam, tim gabungan yang juga terdiri dari warga itu bergotong royong. Membersihkan ruas-ruas jalan yang sempat tertutup batang pohon. Lalu rumah-rumah warga yang juga tertimpa ranting-ranting. Turut melibatkan armada damkar DPKP Pos Sotek.

Juga ada petugas PLN yang mulai mengamati dan membenahi jalur aliran listrik yang terputus.

"Kami dapat laporan sekira pukul 16.30 Wita. Dan langsung bergerak ke lokasi bersama aparat setempat. Melakukan pendataan dan memberikan bantuan terpal untuk atap darurat kepada korban terdampak. Hingga malam hari kami masih stand by di lokasi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU Nurlaila.

Penanganan pasca bencana terus dilanjutkan hingga Kamis. Prioritasnya pada 14 rumah di RT 4 dan 6. Serta 1 unit masjid di RT 14.

Warga diminta agar tetap waspada. Berhati-hati karena masih ada rumah yang atapnya tertimpa ranting pohon. Juga tetap siaga karena potensi bencana susulan bisa saja terjadi.

Kasi Data Informasi BMKG Balikpapan, Mulyono Leonardo menerangkan umumnya puting beliung itu tidak bisa diprediksi. Karena kejadiannya sangat cepat. Meski begitu, masih dapat dilihat tanda tandanya.

"Deteksi awal sangat sulit karena skala lokasinya. Dari radar cuaca bisa terlihat dari deteksi awan kumulonimbus (CB). Tapi itu juga masih sulit untuk membedakannya anginnya," jelasnya.

Kehadiran angin yang lazimnya terlihat kecil di atas dan semakin membesar ke bawah itu. Bisa dilihat saat sudah terjadi. Yaitu ketika benda-benda berhamburan tidak jelas arahnya. Berarti itu puting beliung. Tapi kalau berhamburnya beraturan, atau satu arah saja. Berarti itu angin kencang dari awan CB akibat downbust.

Keduanya biasa terjadi saat musim pancaroba. Musim peralihan dari kemarau ke hujan atau sebaliknya seperti saat ini. Jadi potensi terjadinya sekarang ini masih ada. Mul mengimbau masyarakat untuk waspada pada masa transisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: