Terancam ke Zona Merah

Terancam ke Zona Merah

TANJUNG REDEB, DISWAY - Beberapa hari berstatus zona kuning COVID-19, kini Berau kembali ke zona oranye. Bahkan terancam ke zona merah. Itu jika penyebaran virus Corona terus bertambah.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, zona oranye tersebut disebabkan adanya penambahan kasus konfirmasi, belum lama ini. Dikatakan, dari 19 pasien dirawat, saat ini bertambah menjadi 27 orang. “Zona oranye ini berdasarkan ukuran pemerintah provinsi. Yaitu zona kuning paling banyak hanya 25 pasien terkonfirmasi. Karena 27 pasien, ditetapkan zona oranye," ungkapnya, Senin (2/11). Namun, lanjut Iswahyudi, secara nasional, Kabupaten Berau masih berada di zona kuning. Sebab penetapan zona dari pemerintah pusat, melihat sejumlah parameter. Seperti fasilitas kesehatan, sarana, angka kematian, tingkat kesembuhan laju atau stagnan. Dan bagaimana respons petugas medis dalam menangani pasien COVID-19. “Ada banyak yang dinilai. Nah di Berau itu termasuk risiko yang rendah. Apalagi angka kesembuhan pasien COVID-19 di atas angka 90 persen,” jelasnya. Iswahyudi berharap semua pihak dapat selalu waspada, khususnya masyarakat pelaku perjalanan. Agar berhati-hati saat bepergian ke luar daerah. Untuk mengantisipasi Berau kembali ke zona merah, Pemkab Berau telah melakukan pertemuan dengan puluhan pimpinan perusahaan perkebunan dan pertambangan. Pemerintah meminta komitmen perusahaan tambang untuk bersama-sama menghindari dan mencegah penularan COVID-19. Perusahaan diminta memberlakukan aturan ketat kepada karyawan yang melakukan perjalanan ke luar daerah. “Pihak perusahaan mengaku sangat ketat. Ketika ada karyawan pulang dari luar daerah, mereka langsung karantina mandiri dan swab ke rumah sakit. Jadi cepat terdeteksi mana yang tertular, dan mana yang tidak,” terangnya. Selain pelaku perusahaan, Iswahyudi meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi imbauan dari pemerintah. "Tetap menggunakan masker, dan selalu menjaga jarak ketika berada di tempat umum. Sebab, penularan COVID-19 sulit dideteksi. Bisa saja tertular saat pergi, berada di tempat tujuan dan pulang," ungkapnya. (*/ZZA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: