Literasi Pasar Masih Kecil, Produk Syariah Sumbang Pendapatan Pegadaian 7 Persen

Literasi Pasar Masih Kecil, Produk Syariah Sumbang Pendapatan Pegadaian 7 Persen

Senior Manager Unit Usaha Syariah PT Pegadaian (Persero), Hendratmo. Balikpapan, Disway Kaltim.com – Produk syariah belum banyak memberikan pendapatan bagi PT Pegadaian (Persero). Dari total Rp 60 triliun pendapatan yang diraih selama 2018. Produk syariah hanya memberikan kontribusi sekitar Rp 9 triliun. Atau hanya 7 persen dari total pendapatan. Senior Manager Unit Usaha Syariah PT Pegadaian (Persero), Hendratmo mengatakan, penyebab minimnya pendapatan dari sektor ini karena literasi pasar masih kecil. “Berdasarkan hasil survei OJK yang dilakukan 2016, indeks literasi keuangan syariah kita baru 8,11 persen,” kata Hendratmo, Selasa (3/9/2019). Itu artinya hanya ada delapan orang dari setiap 100 orang yang memahami sektor jasa keuangan syariah. Sementara masyarakat yang menggunakan keuangan syariah (inklusi keuangan syariah) untuk pendanaan, ada 11,06 persen. Artinya, dari 100 masyarakat Indonesia hanya 11 orang yang menggunakan transaksi keuangan di sektor keuangan syariah. Lebih parah lagi di sektor pasar modal syariah yang hanya memiliki indeks literasinya sebesar 0,02 persen. Menurut Hendratmo, kondisi di Kalimantan Timur tak jauh berbeda. Literasi produk syariah yang minim, membuat porsi Pegadaian syariah dibanding Pegadaian konvensional masih di angka 7 persen. “Hal itu karena kurangnya sosialisasi untuk mengubah mindset tentang produk syariah yang lebih mahal dibandingkan konvensional,” ujarnya. Ia menjelaskan, potensi produk syariah sebenarnya besar. Mengingat mayoritas masyarakat Kaltim atau Indonesia beragama Islam. "Literasinya masih kecil, artinya masih ada potensi yang besar," sebutnya. Produk Pegadaian syariah terdiri dari tabungan emas, Arrum Haji, pembiayaan kendaraan bermotor, gadai sertifikat tanah, dan mikro pembiayaan. Pangsa tertinggi masih dari produk Amanah berupa pembiayaan kendaraan bermotor pangsa pasarnya sebesar 30 persen. Dengan kondisi tersebut, Pegadaian akan meningkatkan sosialisasi di Kalimantan Timur. Salah satunya pada produk Arrum Haji yang memiliki tren produk cukup baik. Secara nasional, nasabah pembiayaan untuk berangkat haji menggunakan jaminan emas itu mencapai 34 ribu. Dalam mengembangkan keuangan syariah, regulator dan industri keuangan syariah mendapat tantangan besar dalam menjelaskan kepada masyarakat tentang sektor keuangan syariah. (k/fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: