Boikot Tergantung Pemda

Boikot Tergantung Pemda

TANJUNG REDEB, DISWAY - Boikot produk Prancis di Indonesia Diserukan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Satgas Pangan Berau pun mengaku tergantung pemerintah daerah (Pemda).

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Wiyati mengaku, sebagai bagian dari satgas, ia melihat aktivitas perdagangan di Berau masih normal. Belum terpengaruh dengan adanya aksi boikot produk Prancis. “Sejauh ini masih normal. Kami juga belum tahu persis produk-produk dari negara dimaksud (Prancis) yang dipasarkan di Berau,” jelasnya, Minggu (2/11). Menurutnya kalaupun ada aksi pemboikotan, tergantung kebiajakan daerah. Satgas Pangan Berau, katanya, siap menertibkan jika ada instruksi. “Dengan bekerja sama dengan pengusaha ekspor dan impor." ujarnya. Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Berau, Kamaruddin, menambahkan, perdagangan produk luar negeri, termasuk Prancis masih belum berpengaruh. Namun ia akan melihat pengaruhnya terkait seruan aksi boikot. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Berau mendukung seruan MUI pusat mengutuk dan menyerukan umat Islam melakukan boikot produk asal Prancis. Pasca pembuatan karikatur Nabi Muhammad di negara itu. Ketua MUI Berau, Syarifuddin Israil mengatakan, pihaknya satu suara dengan MUI Pusat dan mendukung aksi boikot produk asal Prancis sebagai bentuk protes atas pembuatan karikatur Nabi Muhammad. Dikatakan, MUI telah mengeluarkan surat bernomor Kep-1823/DP-MUI/X/2020 yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Anwar Abbas dan Wakil Ketua Umum Muhyiddin Junaidi, Jumat (30/10). Intinya, Islam Indonesia tidak ingin mencari musuh, ingin hidup berdampingan dengan damai dan harmonis. Jika Kepala Negara Prancis tidak menginginkannya, tidak mau bertoleransi dan saling hormat-menghormati, umat Islam, termasuk Indonesia juga punya harga diri dan martabat. Siap membalas sikap dan tindakannya dengan memboikot semua produk yang datang dari Prancis. Hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam seluruh dunia. “Kami mengimbau umat Islam di Berau untuk turut mendukung aksi ini sebagai bentuk protes kepada Presiden Prancis,” terangnya. Ada sejumlah produk asal Prancis yang dipasarkan di Indonesia. Yaitu makanan, alat kecantikan, otomotif, fashion, dan jaringan supermarket carrefour. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: