Kaltim Kekurangan Dokter Spesialis

Kaltim Kekurangan Dokter Spesialis

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Banyak rumah sakit tipe C di Kaltim masih kekurangan dokter. Alhasil proses rujuk pasien ke rumah sakit di kota besar lainnya menjadi lumrah. Yang paling menonjol kekurangan ada pada dokter spesialis.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Kaltim yang juga Direktur Utama RSKD Balikpapan dr Edi Iskandar mengomentari hal demikian. Katanya kondisi kekurangan memang tak terjadi seperti di Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar) dan Bontang. Tetapi untuk Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutim, Mahulu, Berau dan wilayah perbatasan, masih kekurangan. Banyak hal yang membuat kondisi itu terjadi. Diantaranya, jumlah lulusan dokter spesialis yang minim.  Banyak SDM kedokteran yang terserap di Pulau Jawa dikarenakan kondisi kekurangan yang sama. Khusus RSKD, dokter spesialis di radioterapi, bedah onkologi, dan kardiovaskuler menjadi formasi yang belum terisi. Meski RSKD berstatus rujukan prioritas penerimaan dokter. “Tak gampang mencari dokter spesialis. Tak hanya kaltim, di Jawa pun kekurangan,” katanya. Selama pandemi COVID-19, ia berharap semua rumah sakit menjaga kondisi dokternya. Alat pelindung diri (APD) lengkap wajib disiapkan. Termasuk membuat batas dan jarak bagi dokter serta tenaga perawat yang merawat pasien COVID-19. Hal lainnya jam kerja juga kurangi. Dari semula 7-8 jam. Selama pandemi hanya 5 jam. “Agar dokter bisa lebih beristirahat dan bisa fokus menangani pasien. Selain tentu saja tetap memaksimalkan pelayanan selama jam kerja,” bebernya. (adv/dhi/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: