Manchester United Menang 2-1, Paris Memang Romantis

Manchester United Menang 2-1, Paris Memang Romantis

Beberapa kali Mbappe merangsek dengan kecepatan dan body ballancenya itu. Sebanyak itu pula Tuanzebe mengawalnya ketat.

Seringkali tak mampu ditembus. Sekalinya tembus, tendangan Mbappe justru meleset atau berhasil diamankan David de Gea yang malam itu tampil sangat prima.

Di depan, Martial dan Rashford coba dieksploitasi kecepatannya oleh Ole. MU bermain pasif sepanjang laga. Sabar mengcover, lalu mencuri menyerang jika ada kesempatan. Kalau Martial dan Rashy tak banyak membuang peluang. Barangkali skor akhirnya bukan 2-1. Tapi bisa lebih dari itu.

Gol tendangan penalti Bruno Fernandes di babak pertama, serta gol telat Rashford sudah cukup untuk memenangkan laga itu. 1 gol PSG didapat dari sumbangan Martial.

Yang justru meneruskan umpan sepak pojok Neymar ke gawang sendiri. Sebuah catatan minor baginya, karena dari 4 laga musim ini bersama United. Martial berhasil membuat 1 gol bunuh diri dan 1 kartu merah di laga sebelumnya. Gol dan asis? Masih 0.

Gol penutup Rashford pada menit ke-87 menjadi sebuah kesimpulan penting. Bahwa Paris, memang romantis buat MU dan puluhan juta pendukungnya.

Catatkan Rekor Aduhai

Di luar perkara romansa. Kemenangan Manchester United ini sekaligus jadi catatan sejarah teramat penting bagi mereka. Kini MU mencatatkan 10 kemenangan tandang secara beruntun. Pertama kali selama sejarah klub berdiri. Warbiyasah!

Rekor baru ini dimulai saat mereka mengalahkan Norwich City 2-1 di babak extra-time ajang Piala FA 27 Juni lalu.

Berdasar catatan Goal.com sejak gol heroik Harry Maguire di menit ke-118 untuk menyingkirkan The Canaries kala itu. United telah mencuri kemenangan di markas para rivalnya seperti Brighton [tiga kali], Aston Villa, Crystal Palace, Leicester City, Luton Town, Newcastle United dan teranyar PSG.

Kemenangan dari PSG ini bisa dibilang sebagai performa terbaik United sejauh musim ini berjalan. Terlepas mereka bermain pasif. Sangat pasif. Karena hanya membukukan 39 persen penguasaan bola. Tapi secara peluang, nyaris imbang. PSG dan MU sama-sama membuat 14 kali percobaan. Tapi PSG hanya membuat 5 kali tendangan tepat sasaran, berbanding 6 milik United.

MU menikmati keberuntungan dengan membuka skor lebih dulu. Bruno Fernandes melepaskan tembakan penalti yang sempat diselamatkan setelah Anthony Martial dilanggar, tapi kemudian bisa mengonversi kesempatan kedua dari titik putih setelah adanya tinjauan dari VAR.

PSG mengeluarkan semua senjata mereka di babak kedua dan akhirnya memaksa laga sempat berimbang ketika tandukan Martial malah mengarah ke gawang sendiri, 10 menit setelah restart.

Akan tetapi, skuat Solskjaer melanjutkan tekanan dan membuat beberapa peluang, demikian juga yang dilakukan PSG yang coba mencari gol pemasti kemenangan.

Pemain PSG tertunduk lesu. Foto: AP/Michel Euler

Rashford pada akhirnya membuat momen krusial di menit ke-87, mengambil umpan dari Paul Pogba lalu melepaskan tembakan datar tepat sasaran dari luar kotak penalti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: