Sampah Anorganik Belum Dikelola

Sampah Anorganik Belum Dikelola

TANJUNG REDEB, DISWAY - Pengelolaan sampah masih yang organik. Dijadikan kompos yang dibutuhkan masyarakat. Namun sampah anorganik belum dikelola. Yaitu sampah bahan-bahan non hayati, seperti plastik dan kaleng.

Itu dikatakan Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Helmi. Menurutnya, pengelolaan sampah organik memang memungkinkan dikelola. Karena sebagian besar sampah memang dari sektor itu. "Sampah tahun ini meningkat 60 ton per hari. Pada 2019 rerata per hari hanya 40 ton lebih. Masih didominasi sampah organik," ungkap Helmi. Ia menjelaskan, pengelolaan kompos dilakukan pada tiga tempat. Yaitu Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) dan Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD). “Pengelolaan masih berfokus pada sampah menjadi kompos. Tapi kadang memanfaatkan juga ban bekas untuk tong sampah," jelasnya kepada Disway Berau, Senin (19/10). Disebutkan, kompos dimanfaatkan untuk pengelolaan taman dan pemakaman. Yang diproduksi, kata Helmi, belum cukup. Padahal sampah organik yang berasal dari rumah tangga meningkat. Tapi Helmi maklum. Sebab kurangnya tenaga untuk pengolahan serta alat yang tidak banyak. Ia mengharapkan setiap RT dapat mengolah sendiri sampah organiknya. Meski tidak mendata secara keseluruhan, di tahun 2019 produksi kompos yang berasal dari sampah organik mencapai 6.380 kilogram (kg). Pada 2020 hingga September, sebanyak 10.443 kg. "Yang membutuhkan kompos adalah petani dan ibu-ibu yang hobi bercocok tanam," terangnya. (RAP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: