Tulisan Soal Djarum Viral, Mencatut Nama Dahlan Iskan
Tulisan "Dahlan Iskan" viral. Tapi. Bukan benar-benar tulisan Dahlan Iskan. Itulah kenapa nama Pak Dahlan di paragraf pertama dikasih tanda petik. Tulisan itu. Yang viral itu. Mencatut namanya. Judul tulisan itu. Menyembah Tuhan, Mengabaikan Kemanusiaan. Jika membaca isinya. Wow. Tulisan diawali dengan memuji Djarum Group. Yang memasang iklan 4 halaman di Jawa Pos. Tulisan itu juga menyebut kiprah Djarum selama ini. Mencetak atlet bulutangkis berprestasi. Menanam pohon. Memberi pelayanan medis gratis. Beasiswa. Dan banyak lagi. Inti tulisan itu. Membandingkan sumbangsih Djarum dengan kelompok tertentu. Kelompok yang berjubah Agama. Mengaku ber-Tuhan. Tapi abai akan sekeliling. Berbuat dengan embel-embel. Anti Cina. Dan lain-lain. Begitu anggapan di tulisan itu. Bagi yang sering membaca tulisan Pak Dahlan. Pasti bergumam. Kok, tulisan Pak Dahlan seperti ini. Tidak usah soal isinya. Gaya tulisannya saja sungguh jauh berbeda. Pak Dahlan menulis dengan gaya khas. Kalimat-kalimatnya singkat. Berderap. Seperti tulisan ini. Tapi ini juga bukan Pak Dahlan yang menulis. Lalu. Bagaimana dengan isinya. Nah, apalagi ini. Sangat sangat sangat (sangking berbedanya) jauh berbeda dengan Pak Dahlan. Tulisan-tulisan mantan bos Jawa Pos Group itu. Isinya jauh dari menghina. Menyudutkan. Menyerang kelompok tertentu. Sebaliknya. Tulisan Pak Dahlan inspiratif. Memberi pemahaman. Tulisannya berasal dari aktivitasnya sehari-hari. Dari setiap orang yang ditemui. Juga dari perkembangan sekeliling. Perkembangan politik. Dalam negeri. Juga luar negeri. Dari apa saja. Yang berguna. Bukan memecah belah. Bahkan jika mengkritik. Dalam tulisannya. Yang dikritik pun seperti tidak sadar. Sangat halus. Tentu juga sembari memuji. Jika memang ada yang harus dipuji. Pak Dahlan sudah membantah tulisan itu. Yang mencatut namanya. Kepada diswaykaltim.com langsung. Tulisan itu. Setelah ditelusuri. Berasal dari laman www.atorcator.com. Ada nama penulisnya. Jelas tertulis. Namanya Iyyas Subiakto. Di-posting Rabu, 28 Agustus 2019. Beberapa hari lalu. Tidak ada nama Pak Dahlan di tulisan itu. Tulisan Pak Dahlan hanya yang dimuat di laman disway.id. Yang terbit setiap jam 5 pagi. Seperti juga dimuat di laman ini. Tulisan itu ternyata dicatut lagi. Dibubuhi nama Dahlan Iskan. Semoga ia tidak marah. Marah kepada Pak Dahlan. (Benny Oktaryanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: