Memilih Investasi di Masa Pandemi

Memilih Investasi di Masa Pandemi

 

Banyak jenis investasi yang bisa dilirik masyarakat. Khususnya dalam kondisi pandemi saat ini. Berikut ulasannya.

 

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Orang-orang kini berpikir untuk mencari opsi pemasukan tambahan. Itu sebagai bentuk penyesuaian. Menghadapi kelesuan ekonomi yang terjadi dalam lingkup makro hingga mikro. Akibat wabah pagebluk yang cepat menjalar ke seluruh dunia.

Kebijakan publik dan tatanan sosial sedikit mulai bergeser. Untuk bertahan masyarakat pun kian kreatif mencari solusi. Sambil mengiringi ekonomi bangkit kembali. Pilihannya bisa berkarya, bisa berinvestasi.

Berkarya salah satunya memunculkan bakat lama. Misalnya ibu-ibu yang dulu mampu membuat kue, bisa memasak berbagai macam panganan. Peluangnya besar untuk memulai usaha. Kemudian bergabung dengan aplikasi pemesan makanan. “Maka jadilah bagian dari e-commerce,” kata Misna Ariani, dekan Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan.

Bagi masyarakat yang tidak punya keahlian seperti di atas. Bisa memilih cara berinvestasi. Seperti ke reksadana dan memilih saham. "Ini sangat terjangkau," ucap Misna, kala berbincang dengan Disway Kaltim baru-baru ini.

Opsi lain yang ditawarkan Misna, ialah investasi emas. Melihat harga emas sekarang mencapai Rp 1 juta. Tetapi, katanya, pada saat kondisi perekonomian kembali normal, harga emas berpeluang besar ikut kembali normal pula. Yaitu di bawah Rp 1 juta.

Misna juga menawarkan Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Uniba. Sebagai contoh kesederhanaan dan kemudahan dalam berinvestasi. Galeri Investasi itu bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sudah ada sejak 2015.

Tujuannya, sebenarnya untuk memberi edukasi kepada para mahasiswa. Agar mudah memahami apa itu pasar modal, dengan cara praktik langsung. Tetapi, kata dia, masyarakat juga boleh ikut membuka akun di Galeri Investasi FE Uniba itu.

Biaya investasi di sana cukup terjangkau, hanya Rp 150 ribu. Dengan rincian Rp 50 ribu untuk administrasi, dan Rp 100 ribu langsung masuk ke rekening pemilik akun untuk membeli berbagai macam saham. Itu pilihan bagi mahasiswa.

Pilihan untuk masyarakat umum, mulai dari Rp 100 ribu, dan selebihnya sesuai keinginan dan kemampuan investor.

Untuk meningkatkan minat khusus mahasiswa berinvestasi, Galeri Investasi tersebut sering mengadakan kelas kecil simulasi investasi. Sekaligus mengintegritaskan keilmuan di kampus dengan pasar modal. "Sehingga secara implisit, mampu menjadikan investasi menjadi passive income bagi mahasiswa," tutur Misna.

Artinya, boleh dikata minat mahasiswa untuk berinvestasi jadi lebih tinggi. Selain juga memahami dunia investasi, setelah mendapat edukasi.

Berikut analisis Misna Ariani tentang jenis-jenis investasi yang bisa dilirik masyarakat di tengah wabah pandemi COVID-19 ini. Berdasarkan pertimbangan investasi jangka panjang dan jangka pendek. Serta peluang terbesar dan terkecil (lihat grafis). (das/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: