Memilih Investasi di Masa Pandemi

Memilih Investasi di Masa Pandemi

Grafis: Disway Kaltim

 

Bagus untuk Generasi Milenial

Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie menyarankan kaum milenial untuk memulai investasi sejak dini. Karena memiliki banyak keuntungan di masa mendatang.

"Investasi itu enggak pernah ada ruginya. Kalau enggak dipakai sekarang atau mungkin dipakai untuk hal lain. Misalnya tadi cita-cita mau apa, tapi akhirnya beralih untuk hal lain. Jadi aset yang terkumpul di masa depan," kata Prita Hapsari Ghozie dalam bincang virtual baru-baru ini.

Prita menerangkan untuk memulai investasi bisa dilakukan dengan membagi tiga pos pengeluaran rutin. Yang ia sebut sebagai Living, Playing, dan Saving.

"Living itu kita pakai untuk berbagai hal yang sifatnya biaya hidup. Bayar listrik, makan, pakaian itu di pos living. Itu lima puluh persen dari income," ujar Prita Hapsari.

Sementara untuk Playing, merupakan pengeluaran rutin yang digunakan untuk kebutuhan seperti berbelanja yang besarnya hanya 20 persen dari total pemasukan bulanan.


"Saving itu 30 persen dari income kita. Biasakan untuk investasi maka kebiasaan ini akan berlanjut terus ketika sudah berkeluarga, punya anak, tambah penghasilan," terangnya.

Dalam memilih produk investasi, menurut Prita Hapsari, bisa dilakukan dengan beragam pilihan seperti melalui reksadana pasar uang dan emas.

Namun, dia juga mengingatkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sebelum memilih produk investasi yang akan digunakan. (an/eny)

Properti Tidak Akan Mati

Investasi di properti dipercaya masih aman di masa pandemi ini. Sembari menunggu perekonomian lebih dinamis.

Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto memberikan analisa. Meskipun diprediksi menurun, industri properti masih menjadi investasi yang menarik. Justru menurutnya, pada masa seperti saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai berinvestasi.

“Seperti diketahui sebelumnya, sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi. Properti sebenarnya adalah industri yang tepat untuk berinvestasi. Sebab, pada saat ekonomi sedang sulit harga properti akan stagnan bahkan cenderung menurun. Sedangkan, dalam kondisi normal harga properti akan terus naik,” jelasnya.

Di Balikpapan, pengembang perumahan PT Sinar Mas Land (SML) percaya diri terus membangun unit baru. Sebanyak 184 rumah di Cluster Hayfield dalam progres pembangunan. 

“Kita baru saja start lagi bangun rumah massal di Cluster Hayfield,” kata Head Division Kalimantan dan Sulawesi PT Sinar Mas land Limjan Tambunan, saat dijumpai 5 Oktober lalu.

Baca Juga: Kredit Investasi Tumbuh Positif

Kembali ke Ferry Salanto, properti bisa menjadi salah satu investasi yang tepat untuk jangka panjang. Karena itu, properti memiliki siklus yang unik dan pasti akan mengalami rebound.

Analis Properti Yayat Supriatna mengatakan, untuk sementara ini, investasi properti dianggap paling aman. Karena dari segi harga terus naik termasuk harga tanah.

Bagi mereka yang berniat berinvestasi properti. Hal terpenting yang perlu diperhatikan yakni fasilitas dan lokasi strategis untuk mendukung kenaikan nilai investasi di masa depan. “Sedangkan rumahnya bisa langsung dimanfaatkan atau dipakai dan digunakan. Jadi, dibandingkan jenis usaha lain, bisnis properti dalam bentuk kepemilikan aset itu menjadi sebuah nilai tambah,” paparnya.

Dia menambahkan, dengan adanya pandemi, membuat masyarakat sadar pentingnya hunian sehat. “Mereka akan lebih memilih rumah dengan lingkungan yang aman dan melindungi diri juga keluarga,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: