Polisi Amankan Ratusan Remaja dan Anak-Anak yang Ikut Demo Rusuh
Jakarta, nomorsatukaltim.com - Demo omnibus law Selasa (13/10) menyisakan kisah miris. Pasalnya, ada lima bocah SD yang ikut dalam aksi berujung rusuh itu.
Polda Metro Jaya mengamankan ribuan orang. Terkait demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di DKI Jakarta pada Selasa lalu. Hampir 75 persen yang diamankan merupakan anak remaja.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, total ada 1.377 orang yang diamankan baik sebelum maupun sesudah unjuk rasa yang berakhir bentrok. Yusri mengatakan, situasi demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat, sebetulnya awalnya berjalan lancar.
Namun ketika massa PA 212 dkk membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB, tiba-tiba ada massa lain yang didominasi remaja melakukan kericuhan. Yusri menyebut, hampir 75 persen dari ribuan orang yang diamankan itu merupakan remaja.
Diperkirakan ada 800 remaja yang turut diamankan dari demonstrasi yang berujung ricuh kemarin.
"1.377 ini dievaluasi. Hampir 75 sampai 80 persen anak-anak sekolah. Kurang-lebih 900. 800 sekian," ucap Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/10).
Mirisnya, dari 800 remaja itu, lima di antaranya bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Sementara sisa massa lainnya merupakan pengangguran dan mahasiswa.
"Ada 5 anak SD umurnya 10 tahun. Sisanya pengangguran itu. Ada mahasiswa juga," ujarnya.
Yusri mengatakan, hampir seluruh massa remaja yang diamankan saat ini sudah dipulangkan oleh pihak kepolisian. Mereka didata dan wajib dijemput oleh orang tuanya.
"Rata-rata ketika ditanya ortu itu tidak tahu anaknya melakukan ini," imbuh Yusri.
Dia mengatakan, lima anak SD tersebut mengaku diundang. Untuk melakukan kerusuhan pada demo tolak omnibus law di Jakarta.
"Mereka menyampaikan 'saya diundang dan diajak untuk melakukan kerusuhan'," kata Yusri.
Hal itu terungkap setelah ponsel dari kelima anak SD itu diperiksa. Hasilnya, ada percakapan ajakan untuk pergi unjuk rasa.
Polisi pun mendalami pihak-pihak yang mengajak kelima anak SD tersebut terlibat unjuk rasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: