Normalisasi Sungai Labangka Banyak Kendala

Normalisasi Sungai Labangka Banyak Kendala

Untuk pelebarannya bervariasi. Dari hasil survei sebelumnya, rata-rata lebat Idealnya 9 meter. Tapi kebanyakan hanya satu bucket eksavator untuk bagian kanan dan kiri sungai.

Untuk kedalaman juga bervariasi. Mengikuti kontur permukaan tanah. Kemudian juga pembuatan tanggul. Ini jika dibutuhkan atau sesuai permintaan warga.

Benar saja, kendala saat ini di lokasi pekerjaan masih soal adanya tanam tumbuh milik warga. Yang ada di sekitar sungai.

Meski telah ada surat pernyataan, dalam pelaksanaannya perangkat desa tetap mendampingi. Seperti Kepala Dusun dan RT setempat.

Sehingga jika terdapat permasalahan dengan warga, perangkat desa bisa segera menangani terlebih dahulu.

"Kalau pun tidak ada solusi, maka akan di lewati. Permasalahan ini hanya saat sungai akan di lebarkan," jelas Mabrur.

Pasalnya, tanam tumbuh yang dihibahkan dalam surat pernyataan itu tak semua tanaman. Hanya tanaman jangka pendek. Seperti tanaman sayur-sayuran dan pisang. Padahal di sana banyak kebun tanaman tahunan. Seperti Kelapa Sawit.

"Kalau ada sawit di bibir sungai, kami hanya lakukan pembersihan tanpa dilebarkan," ujar Mabrur.

Ke depan, masih ada beberapa sungai lagi yang akan dinormalisasi. Ada sekira 10 lagi dalam program pengendalian banjir. Tersebar di 4 kecamatan di PPU.

Permasalahannya masih serupa. Tak ada ruang alat berat lewat bebas. Sedangkan ada warga yang meminta ganti rugi jika tanamannya rusak.

Terdekat, ada Sungai Sesulu di Kecamatan Waru. Hingga kini pemerintah desa setempat sedang menyiapkan surat pernyataan. Sembari melakukan dialog dengan warga.

Untuk di wilayah Babulu, UPT PU juga sedang dalam proses survei untuk normalisasi di wilayah muara sungai. (rsy/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: