PMI-Diskes Garda Terpedan Penyelematan Korban Aksi Demonstrasi
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Demonstrasi oleh mahasiswa di depan Sekretariat DPRD Balikpapan berakhir ricuh. Banyak pendemo menjadi korban. Garda terdepan penyelamatan korban dibutuhkan. PMI dan Diskes turun menjadi harapan.
Senjata pelontar gas air mata meletus. Saat itu juga para demonstran dipaksa mundur. Kocar-kacir. Berhamburan. Beberapa wanita muda yang tergabung dalam barisan Mahasiswa Bergerak itu panik. Dalam kondisi yang semakin riuh oleh suara letusan dan sirine, membuat sebagian dari mereka kehilangan kesadaran.
sebut saja Kartini. Gadis yang awalnya membawa kertas karton bertuliskan kata-kata penolakan terhadap pengesahan Omnibus Law, sempat histeris saat gas air mata menyerempet dirinya. "Enggak tahan, enggak tahan," teriaknya kemudian hilang kesadaran.
Baca juga: Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Balikpapan Ricuh
Beberapa rekannya yang melihat bersigap menggotong Kartini ke arah Masjid Istiqomah. Menjauh dari keramaian. Petugas Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Agus Hariono mengaku sudah bolak-balik menyelamatkan para demonstran yang tak berdaya di tengah kepanikan. "Langsung kami antarkan ke RS Bhayangkara, sebagian lagi ke RSPB dan RS Tentara," ujarnya, Kamis (8/10/2020).
Agus tak sendiri. Ia bersama 15 rekannya yang lain berinisiatif ikut terjun dalam demonstrasi. "Namun kita punya aturan. Kita tidak masuk dalam barisan (pendemo). Hanya menolong para korban," katanya.
Ia dan rekannya yang bernama Adil Makmur berhitung. Menurut mereka ada sekitar 20 orang yang sudah diangkut ambulan milik PMI dan mitranya yakni ambulan dari ORARI Balikpapan. "Saya yakin jumlah korbannya lebih dari itu," ungkapnya.
Menurutnya, tidak ada laporan adanya korban dengan luka serius. Hanya luka ringan dan pingsan. Hal yang sama dilaporkan petugas Diskes Balikpapan.
Para petugas mengenakan seragam berwarna biru. Mereka memperhatikan jalannya demonstrasi yang awalnya berjalan dengan damai, sampai akhirnya lepas kendali dan tidak kondusif lagi.
Beberapa armada ambulan sebelumnya sudah disiapakan di halaman parkir Balai Kota. Dan satu tim lagi berjaga-jaga di sekitaran Pasar Rakyat Klandasan.
"Awalnya kuta jaga-jaga saja dan ternyata benar jatuh korban," ujar salahsatu petugas, yang melapor langsung kepada Kepala Dinkes Balikpapan Andi Sri Juliarty. Petugas sif pagi dan siang turun semua. Lapornya.
Saat ditanya berapa jumlah total korban, petugas tersebut tidak langsung menjawab. "Banyak. Nanti bisa dilihat ada dokumentasinya," jawabnya. Menurut laporan petugas itu, beberapa korban mengalami luka-luka. Ada yang kepalanya berdarah. Namun masih dalam kondisi baik.
Dan lebih banyak korban yang kehilangan kesadaran karena letih, setelah berdesak-desakan dan kekurangan asupan cairan. Namun belum ada laporan pihak kepolisian yang menjadi korban.
Sampai sore, jumlah korban masih simpang siur. Sebab memang tidak ada petugas yang disiapkan untuk mendata. Petugas lebih mendahulukan penyelamatan. Mereka dengan sigap membawa korban menuju rumah sakit terdekat. (ryn/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: