Jokowi: Perekonomian RI Tak Seburuk Negara Lain

Jokowi: Perekonomian RI Tak Seburuk Negara Lain

Jakarta, nomorsatukaltim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sebuah fakta bagaimana perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia, serta kondisi perekonomian di tengah ancaman resesi.

Hal tersebut ditegaskan Jokowi dalam sebuah video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden mengenai strategi penanganan COVID-19, seperti dikutip pada Minggu (4/10). “Mari kita menilai berdasarkan fakta dan data. Bukan berdasarkan kira-kira,” kata Jokowi.

Ia menilai, penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah dalam 7 bulan terakhir tidak buruk. Bahkan dianggap cukup baik. Hal tersebut terlihat dari perkembangan kasus di Indonesia yang masih lebih baik ketimbang negara lain.

“Dalam jumlah kasus kematian, Indonesia jauh lebih baik dari negara lain yang penduduknya besar. Sebaiknya kalau membandingkan ya seperti itu. Indonesia dibandingkan dengan negara kecil, penduduk sedikit, tentu perbandingannya tidak menggambarkan keadaan sebenarnya,” jelasnya.

Dalam video tersebut, terlihat posisi angka kematian di Indonesia berada di peringkat ke-23 dengan total 10.972 orang. Adapun 5 negara dengan angka kematian terbesar diduduki oleh Amerika Serikat (AS), Brasil, India, Meksiko, dan Inggris.

Jokowi kemudian berbicara bagaimana pencapaian perekonomian Indonesia di tengah pandemi. Menurutnya, meskipun ekonomi domestik menurun tajam, situasinya masih lebih baik.

“Dalam hal ekonomi, pencapaian kita tidak jelek-jelek amat. Ekonomi kita menurun. Ya betul. Itu fakta. Tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya. Bahkan ada negara lain yang memikul beban ekonomi yang jauh lebih parah,” katanya.

“Bandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara. Kinerja ekonomi kita masih baik. Ini fakta,” tegas eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat minus 5,32 persen. Setelah pada kuartal I tahun ini masih mencatatkan positif di angka 2,3 persen.

Pada kuartal III, perekonomian Indonesia hampir pasti masuk ke dalam jurang resesi. Kalangan analis, bahkan pemerintah sudah memproyeksikan perekonomian domestik akan kembali mencatatkan minus.

***

Pemerintah akhirnya mengakui bahwa ekonomi Indonesia mengalami resesi tahun ini. Kendati demikian, pemerintah cukup percaya diri bahwa resesi yang menimpa perekonomian Indonesia tidak akan separah negara lainya.

Secara teknikal, status resesi bisa disandang oleh suatu negara jika pertumbuhan ekonominya sudah mengalami kontraksi selama 2 kuartal berturut-turut.

Dalam kasus Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 tercatat minus 5,32 persen. Adapun, Kementerian Keuangan memperkirakan angkanya berada di kisaran minus 2,9 persen sampai minus 1 persen pada kuartal III ini. Yang akan diumumkan pada 5 November mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: