Alibaba di Tengah Gempuran Pandemi
Di sisi lain, supermarket dan pemasok bahan kebutuhan pokok lain yang juga dilayani Alibaba mengalami lonjakan permintaan tajam. Namun tak bisa menjual barang secara maksimal. Karena keterbatasan pengiriman.
Meskipun dipastikan bakal suram, berdasarkan pengamatan yang baru dilakukan, Zhang mengatakan, sebagian besar masyarakat di kota-kota besar China mulai kembali bekerja seperti biasa. Sehingga jaringan logistik telah kembali normal.
Virus corona tak semuanya berimbas negatif pada Alibaba. Zhang mencontohkan, bisnis DingTalk, sebuah aplikasi yang dikembangkan sebagai percakapan antar perusahaan terkait bisnis, mengalami lonjakan pengguna selama krisis corona. Ini lantaran banyak perusahaan meminta karyawannya bekerja dari rumah. Kemudian lonjakan lainnya ditopang oleh sekolah yang memilih menggunakan aktivitas belajar jarak jauh secara online bagi para siswanya.
“Pendapatan Alibaba untuk kuartal berikutnya dipastikan akan terkena dampak dari wabah corona. Tetapi bisnis perusahaan sudah cukup buat menahan penurunan dalam waktu singkat. Bisnis cloud computing di sisi lain dijadikan pendongkrak untuk outlook yang lebih cerah,” kata Jesse Cohen, Analis Senior Platform Pasar Keuangan Investing.
Alibaba biasanya melaporkan pendapatan tertingginya terjadi di kuartal terakhir. Karena ada peningkatan belanja e-commerce pada setiap November. Perusahaan bahkan mencatat penjualan hanya dalam sehari pernah menembus rekor 38,4 miliar dolar AS pada 2019.
Grup Alibaba mencetak banyak pendapatan dari berbagai segmen. Seperti penjualan layanan iklan dan promosi pada pedagang yang mendaftarkan produk mereka di situs e-commerce seperti Tabao dan Tmall.
Selain itu, Alibaba juga secara aktif ikut membantu Pemerintah China dalam penanggulangan wabah corona. Seperti membantu memastikan pengiriman pasokan kebutuhan pokok bagi kota-kota terdampak corona di China. Bahkan perusahaan afiliasi Alibaba, Ant Financial MYBank, menawarkan pinjaman hingga 20 miliar yuan atau sekitar 2,9 miliar dolar AS kepada perusahaan-perusahaan di China segera setelah wabah tersebut bisa ditangani.
Sebagai informasi, bisnis inti Alibaba mengalami kenaikan siginifikan hingga 38 persen menjadi 141,48 miliar yuan di kuartal III tahun lalu. Sementara pendapatan dari bisnis komputasi awan atau cloud melonjak hingga 62 persen atau menjadi 10,72 miliar yuan. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham juga naik menjadi 52,31 miliar yuan dari periode yang sama tahun lalu sebesar 33,05 miliar yuan. (kmp/qn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: