Jenazah Positif COVID-19 Dimakamkan Keluarga, Nakes Langung Tracing

Jenazah Positif COVID-19 Dimakamkan Keluarga, Nakes Langung Tracing

Jenazah tersebut dimakamkan sebelum keluar hasil swab test-nya.

Kukar, nomorsatukaltim.com - Tenaga kesehatan (nakes) kembali kerja ekstra. Tak hanya sibuk menyembuhkan pasien yang terpapar COVID-19 saja. Mereka masih harus direpotkan dengan tracing secara meluas. Setelah adanya pasien yang terpapar COVID-19, dilakukan pemulasaran hingga pemakaman tanpa protokol ala COVID-19.

Ya, pasien tersebut meninggal dan dimakamkan pada tanggal 23 September 2020. Dua hari yang lalu. RSUD AM Parikesit Kukar langsung mengklarifikasi. Menceritakan kronologis yang terjadi dilapangan.

Melalui dokter yang menangani pasien COVID-19, dr. Anies Beva Centora. Jika pasien tersebut sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD).

Pada Selasa (22/9/2020) malam. Pasien mengalami sesak nafas yang berat. Lantaran dicurigai mengarah kepada COVID-19, akhirnya ditangani ke poli khusus COVID-19. Meskipun harus menjelaskan kepada keluarga pasien, yang sempat tidak terima.

"Kemungkinan dicurigai COVID-19, maka harus dilakukan swab tenggorok," ujar Anies dalam rilis virtualnya, Jumat (25/9/2020).

Sejak diambil swab tenggorok sekitar jam 12 malam. Dalam keadaan sadar dengan sesak nafas yang makin berat. Pukul 02.30 kondisinya semakin memburuk. Dan dinyatakan tutup usia pada Rabu (23/9/2020) pukul 03.00.

Karena dalam proses menunggu hasil swab tenggorok. Rumah sakit sudah melakukan pelarangan, terkait jenazah yang akan dibawa pulang oleh keluarga bersangkutan. Agar bisa menentukan jenis pemulasaran dan pemakaman. Dengan protokol COVID-19 atau tidak.

"Tapi keluarga menolak, waktu itu keluarga menolak menunggu hasil swab, dan kedua tidak mau melakukan penanganan protokol COVID-19 seperti itu (jenazah)," lanjut Anies, lagi.

Hingga akhirnya jenazah dibawa paksa oleh keluarga. Tanpa melalui prosedur rumah sakit. Padahal ujar Anies, tim pengurus jenazah sudah menyiapkan ruang jenazah. Namun keburu keluarga korban memasukkan jenazah ke mobil pribadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar Martina Yulianti menambahkan. Rumah sakit, Diskes dan Puskesmas telah memberitahukan prihal ini secara resmi. Disertai menunjukkan bukti hasil pemeriksaan. Dan meminta melakukan tracing kepada semua kontak erat hingga warga yang melayat.

Martina mengapresiasi keluarga inti yang mau bekerja sama. Walaupun ini dinilai  terlambat. Tetap akan ditangani. Tim tenaga kesehatan siap melakukan tracing. Harapannya tidak banyak yang terdampak.

"Kita lakukan tracing akan di swab massal, jumlahnya per hari ini 100-an dan akan bertambah lagi," ujar Martina.

Antisipasi selanjutnya, rumah sakit akan segera membuat sebuah jaringan komunikasi. Seperti panic button. Terhubung langsung kepada keamanan dalam hal ini TNI. Agar kasus serupa tidak terulang lagi.

Saat dikonfirmasi kepada salah satu keluarga almarhum. Saat ini keluarga enggan memberikan komentar, karena dalam kondisi masih berduka, akibat kepergian almarhum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: