Penyakit Cacar Momok Petani Buah Naga di PPU, Selain COVID-19

Penyakit Cacar Momok Petani Buah Naga di PPU, Selain COVID-19

Sementara untuk penanganan penyakit cacar itu, ongkosnya bisa mencapai Rp 2 juta sekali perlakuan. Itu untuk pestisidanya. Itu juga tidak ada jaminan.

"Jadi untuk menghindari penularan, petani biasanya hanya memangkas pohon yang sudah terjangkit," jelasnya.

*

SITUASI PANDEMI

Pagebluk COVID-19 berpengaruh pada para petani buah naga. Agung mengalaminya. Tapi bukan permintaan pasarnya.

Selain kondisi saat ini tanamannya masih pemulihan akibat penyakit cacar. Masalah yang muncul ialah soal pendistribusian.

"Sebelum pandemi santai saja kirim sampai ke Kalsel. Tabalong, Berabai, Kandangan. Tapi Sekarang hanya memenuhi pasar lokal hingga ke Tanah Grogot," bebernya.

Pandemi membuatnya takut untuk pergi ke luar daerah. Begitu pula sebaliknya. Para pedagang dari luar daerah juga enggan untuk datang. Alasannya ya sama.

Akibat COVID-19, Petani Sayur Keluhkan Turunnya Permintaan Pasar

Begitu pula untuk permintaan dari luar Kalimantan. Yang sebelumnya permintaan pernah datang dari Jakarta, saat ini tidak ada lagi. Ia berharap situasi ini cepat berlalu. Baik penyakit COVID-19, maupun penyakit cacar. (rsy/ava

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: