Penyakit Cacar Momok Petani Buah Naga di PPU, Selain COVID-19

Penyakit Cacar Momok Petani Buah Naga di PPU, Selain COVID-19

Kejadian serangan terbesar ada di tahun 2017 hingga 2018. Dulunya lebih dari 9 hektaree di desanya. Saat ini hanya sebagian termasuk Agung yang bertahan.

Selain itu, area kebun lebih luas juga ada di Kecamatan Penajam. Tepatnya di Kelurahan Gunung Steleng. Dulunya di sana ada lebih 10 hektare. Lalu di Desa Giri Purwa sekira 2 hektaree. Serta di Desa Tanjung Tengah sekira 10 hektaree.

"Sebagian dibiarkannya. Ada juga yang sudah dibabat habis," lanjutnya.

Penyakit cacar pada tanaman ini berdampak pada pendapatan petani. Batang tanaman membusuk. Pun enggan berbuah.

Selain hasil panen berkurang, harga juga ikut turun karena kriteria buahnya. Buah yang terkena cacar menyebabkan tampilan buah naga berbintik.

Dalam kondisi normal, di tingkat petani harga berkisar Rp 20 ribu - Rp 30 per kilogram. "Saat ini Rp 10 ribu sudah bagus. Pernah harga sampai Rp 5 ribu di petani," sebut Agung.

Belum lagi, pasar dipenuhi buah naga dari luar daerah.

Sedangkan untuk hasil panennya, turun drastis jika ada serangan penyakit. Idealnya dalam 1 hektare mampu menghasilkan hingga 5 ton sebulan. Namun kini hanya 1-2 ton per bulan.

"Itu juga sudah dengan banyak perawatan," tandasnya.

Ia tak mengetahui secara pasti penyebabnya. Berbagai perlakuan telah ia coba. Mulai penyemprotan, mengurus pasokan air dan lainnya.

Ditanya soal peran pemerintah setempat, ia sebut sangat kurang. Padahal jelas ia butuh perhatian.

Selain hilirisasi produk turunan dan pemasarannya, harapannya ada penyuluhan dan pendampingan untuk petani buah naga. Khususnya dalam penanganan penyakit cacar. Selain itu juga perlu bantuan dari sisi pupuk serta obat-obatannya.

Untuk ketersediaan pupuk dan obat-obatan di PPU tidak kekurangan. "Tapi harganya itu, sangat mahal," ujarnya.

Perbandingan harga cukup jauh. Seperti yang umum petani buah naga gunakan. Pupuk subsidi merk Ponska dan SP36. Harganya masing-masing sekira Rp 135 ribu per 50 kilogram.

Ada juga pupuk non-subsidi dengan kandungan yang sama, merk Mahkota harganya  350 ribu per 50 kilogram. Dan Mahkota 16-16+16 harga 450 ribu per 50 kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: