Berau Berduka

Berau Berduka

Tanjung Redeb, Disway - Bermanfaat semaksimal mungkin buat sesama. Selain itu, menjadi orang baik itu penting, tetapi jauh lebih penting memilih pemimpin yang baik, agar kebaikannya menebar untuk seluruh masyarakat.

Jadikan dunia ini sebagai persinggahan sementara buat mencari bekal menuju alam keabadian. Agar sisa umur yang ada, bisa maksimal manfaatnya, untuk memberikan kebaikan buat masyarakat Kabupaten Berau.

Pesan tersebut disampaikan Bupati Berau Muharram, ketika membulatkan tekad maju kembali di Pilkada 2020. Tapi, pesan itu kini tinggal kenangan.

Duka mendalam menyelimuti Bumi Batiwakkal. Pasalnya, Bupati Berau Muharram dinyatakan meninggal dunia. Muharram menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, Selasa (22/9) sore.

Kabar meninggalnya Bupati Muharram, dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi. Ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi COVID-19 pada 9 September lalu. Setelah tiga hari menjalani perawatan, yang bersangkutan kemudian sempat masuk ruang ICU.

“Ini kabar cukup mengejutkan, dan ini juga duka untuk masyarakat Berau,” ujarnya kepada Disway Berau.

Muharram menjalani perawatan intensif selama 13 hari. Diakuinya, kondisinya memburuk sejak 13 September lalu. Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama.

“Kemarin (21/9) kondisinya sempat membaik,” katanya.

Namun, kondisi itu lagi-lagi tak berlangsung lama. Kemarin (22/9) Bupati Berau, Muharram kondisinya kembali memburuk dan tak berapa lama dinyatakan meninggal dunia.

“Pak Bupati mengalami gagal napas,” ungkapnya.

Selain terpapar COVID-19, Muharram juga memiliki comorbid atau penyakit penyerta. Adapun penyakit yang memberatkannya adalah diabetes militus, dan hipertensi.

“Bupati juga beberapa kali melakukan operasi jantung. Dan diketahui, beliau menggunakan ring di jantungnya,” jelasnya.

Iswahyudi mengungkapkan, RS Pertamina telah berusaha semaksimal mungkin. Namun, kata Dia, akibat pneumonia berat, Muharram tak tertolong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: