Diserang Debu Batu Bara, Lantai SMPN 2 Loa Kulu Menghitam

Diserang Debu Batu Bara, Lantai SMPN 2 Loa Kulu Menghitam

Salah satu guru menunjukkan lantai yang penuh debu dari aktivitas perusahaan batu bara. (Rafii/DiswayKaltim)

Kukar, DiswayKaltim.com - Aktivitas belajar mengajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Loa Kulu, Kukar terganggu akibat debu dari aktivitas pertambangan. Lantai sekolah menghitam gara-gara debu yang menebal.

Intensitas debu dirasa sangat mengganggu proses belajar.

"Ya bulan Juli kemarin parah betul itu debunya," terang Kepala Sekolah SMPN 2 Loa Kulu Muhtar pada DiswayKaltim.com, Sabtu (24/8/2019) siang.

Efek debu juga terasa pada kesehatan peserta didik serta guru. Beberapa mengeluh berat bernafas akibat menghirup debu tersebut.

Muhtar pun sempat mengeluhkan hal ini dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar. Pada Jumat (23/8/2019) pihak sekolah pun bertemu DLHK Kukar. DLHK bahkan melihat langsung kondisi sekolah.

"Pihak perusahaan terkait sudah mengakui jika memang benar debu berasal dari kegiatan mereka, dan kami meminta DLHK segera mengambil tindakan," harap Muhtar.

Perusahaan yang dianggap bertanggung jawab tersebut adalah PT BKS dan PT ABP. Jarak kedua perusahaan dengan sekolah sekitar 700 meter. Beruntung Sabtu (24/8/2019) sebagian besar murid tidak melakukan aktivitas belajar karena mengikuti kegiatan pawai kemerdekaan.

Dihubungi terpisah, Alfian Noor kepala DLHK Kukar mengatakan sudah memerintahkan Kabid Penegakan dan PPLH untuk menindaklanjuti kkejadian ini. Nantinya tim akan melakukan penghitungan kualitas udara dan pengukuran lainnya di lokasi.

"Secara teknis tim masih menelusuri terkait dengan hasil tes sampling yang sudah dilakukan sebelumnya," kata Alfian Noor.

Serangan debu yang terjadi tidak hanya dirasakan dampaknya oleh SMPN 2 Loa Kulu, namun juga dirasakan oleh penduduk sekitar sekolah. Setidaknya sebanyak empat Rukun Tetangga (RT) yang ikut terdampak serangan debu di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu. (M3/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: