Dulu Berperang, Sekarang Berpelukan

Dulu Berperang, Sekarang Berpelukan

Menanggapi keputusan tersebut, Israel dengan dukungan militer Inggris dan Prancis kemudian menginvasi Semenanjung Sinai pada 29 Oktober 1965. Demi membuka kembali akses pelayaran. Selama krisis Terusan Suez, Israel merebut Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai. Untuk mengekspansi wilayah kekuasaannya.

Atas permintaan AS dan PBB, Israel akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan mundur dari wilayah Mesir. Kendati didesak mundur, Israel juga berhasil memaksa Mesir memberi jaminan keleluasaan kapal-kapalnya lalu lalang di Selat Tiran.

Sementara itu, Mesir sepakat memberi kebebasan navigasi di wilayah tersebut dan demiliterisasi Sinai. Keputusan demiliterisasi diawasi oleh Pasukan Darurat PBB (UNEF) di area perbatasan Mesir. Lantaran Israel tak memberi izin mereka berada di wilayahnya. Pada 19 Mei 1967, Mesir mengusir UNEF dari daerahnya dan mengerahkan 100 ribu tentara di Semenanjung Sinai.

Sebagai perwujudan impian membangun pemukiman Yahudi di gurun Negev, Israel merancang proyek untuk mentransfer alokasi air sungai Yordania ke wilayahnya.

Kecewa dengan sikap Israel, orang-orang Arab mencoba mengalihkan hulu sungai Yordania. Tindakan ini membuat konflik antara Israel dan Suriah berkembang.

Pada 30 Mei 1967, Yordania menandatangani pakta pertahanan dengan Mesir. Yang menyepakati mobilisasi tentara di Sinai dan perbatasan selatan Israel dengan melintasi garis PBB.

Kecewa dengan kesepakatan itu, Israel melancarkan serangan ke Mesir pada 5 Juni 1967. Angkatan Udara Israel (IAF) menghancurkan sebagian besar Angkatan Udara Mesir. Dalam sebuah serangan mendadak yang di luar dugaan.

Di saat bersamaan, Israel juga melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai. Sebuah serangan yang juga di luar dugaan Mesir.

Setelah bertahan dari gempuran Israel, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasir akhirnya memerintahkan evakuasi warga dari Semenanjung Sinai. Pasukan Israel terus bergerak ke arah barat. Dengan memburu dan menyerang pasukan Mesir yang sedang ditarik mundur hingga berhasil menguasai Semenanjung Sinai. (cnn/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: