Karir Politik Anak Petani Jepang

Karir Politik Anak Petani Jepang

Yoshihide Suga mengikuti pemungutan suara di Partai Demokrat Liberal (LDP) yang akhirnya memenangkannya sebagai Perdana Menteri Jepang. (IN)

Tokyo, nomorsatukaltim.com - Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, akhirnya terpilih menjadi Perdana Menteri menggantikan Shinzo Abe. Yang mengundurkan diri akibat sakit beberapa waktu lalu.

Hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh Partai Demokrat Liberal (LDP) itu dinilai tidak mengejutkan dan sudah diperkirakan sejak Abe mundur. Sebab Suga memang kandidat yang paling diunggulkan di antara 2 pesaingnya: Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba dan mantan Menteri Luar Negeri, Fumio Kishida.

Hal itu dibuktikan dari hasil pemungutan suara. Suga berhasil meraup suara mayoritas: mencapai 377. Sedangkan jumlah suara yang diperoleh Ishiba dan Kishida jika digabungkan sebanyak 157.

Politikus berusia 71 tahun itu adalah rekan dekat Abe. Baik di partai maupun pemerintahan. Bahkan dia dinilai menjadi tangan kanan Abe. Akan tetapi, latar belakang politik Suga berbeda jauh dari Abe. Dia bukan seorang anak birokrat seperti sang sahabat.

Dilansir CNN, Senin (14/9), orang tua Suga adalah petani. Dia tumbuh besar di daerah pedesaan di prefektur Akita. Suga lantas pindah ke Tokyo selepas lulus sekolah menengah atas. Saat itu dia bekerja serabutan di pabrik kardus hingga pasar ikan Tsukiji.

Dia menyisihkan uang yang didapat dari bekerja untuk bekal masuk kuliah. Selama kuliah dia juga masih sempat bekerja paruh waktu.

Setelah lulus kuliah, Suga lantas bekerja dan menerima gaji bulanan. Namun, hasrat politik yang kuat membuatnya memutuskan meninggalkan pekerjaan rutin itu.

Pertaruhan politik pertamanya adalah ketika Suga bersaing memperebutkan posisi menjadi anggota Dewan Kota Yokohama. Karena tidak punya kenalan politikus dan minim pengalaman, dia harus bekerja keras meraih simpati dan memperkenalkan diri.

Saat itu dia berkampanye mengunjungi setiap rumah penduduk. Dalam sehari dia menyambangi 300 rumah warga, dan di akhir kampanye dia tercatat mengunjungi 30 ribu rumah penduduk.

Bahkan saking seringnya jalan kaki berkunjung ke rumah penduduk, Suga sampai menghabiskan 6 pasang sepatu selama masa kampanye.

Kerja kerasnya di masa lalu kini berbuah manis. Suga dinilai menjadi salah satu sosok politikus Jepang yang tangguh.

Di masa sebelum pemungutan suara, Suga menyatakan kini fokus utamanya adalah untuk menghadapi virus corona dan memulihkan kondisi perekonomian Jepang.

Selain itu, Suga yang menyatakan diri sebagai seorang reformis menjanjikan bakal menerapkan kebijakan yang lentur dan tidak terlalu birokratis.

Akan tetapi, Suga memiliki kekurangan dalam politik luar negeri. Sebab, posisi Jepang saat ini rentan akibat sengketa Laut China Selatan, agresivitas militer China, polemik Taiwan dan Hong Kong, serta Korea Utara. Kemungkinan besar dia akan meneruskan kebijakan yang sudah dijalankan oleh Abe. (cnn/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: