Masih Teka Teki

Masih Teka Teki

Terpaparnya Bupati Berau Muharram COVID-19

TANJUNG REDEB, DISWAY – Terpaparnya Bupati Berau Muharram, masih menjadi tanda tanya, asal muasalnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, masih melakukan tracing.

Kamis (10/9), sebanyak 30 orang melaporkan diri sebagai kontak erat Bupati Berau, Muharram. Dan 25 orang di antaranya dilakukan swab test. Dan sisanya melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT).
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, Bupati Muharram menjadi pasien dengan kode Berau-199, meski terkonfirmasinya di Kota Balikpapan, saat tes kesehatan untuk persyaratan bakal calon bupati. Pihaknya merilis bersamaan dengan dua pelaku perjalanan yang juga dinyatakan terkonfirmasi.

“Hari ini kami merilis tiga pasien positif COVID-19. Satu di antaranya adalah Pak Bupati,” ujarnya kepada Disway Berau, Kamis (10/9).
Adapun dua pasien lainnya adalah, RTA (28) warga Tanjung Redeb. RTA merupakan pelaku perjalanan dari Malang, dengan hasil PCR positif, dan disebut Berau-200.

Selain itu, ada BP (28) warga Tanjung Redeb, juga pelaku perjalanan dari Jawa Timur. Yakni, Surabaya dan selanjutnya disebut Berau-201.

Iswahyudi mengungkapkan, pihaknya masih terus melakukan pendataan kontak erat Bupati Berau. Diakuinya, baru 30 orang yang mengaku pernah melakukan kontak seminggu terakhir dengan Bupati Muharram.
“Nah 30 orang itu adalah keluarga dan orang-orang rumah Pak Bupati,” ujarnya.

Iswahyudi menjelaskan, hasil swab orang-orang terdekat Bupati Berau tersebut belum keluar. Dan dipastikan semuanya akan keluar pada Jumat (11/9) hari ini.
“Besok (hari ini) hasilnya akan dirilis,” katanya.
Dari kontak erat Bupati tersebut, dirinya berharap tak ada yang hasilnya terkonfirmasi. Sehingga, jumlah pasien di Bumi Batiwakkal tidak bertambah lagi.

“Semoga saja hasilnya negatif semua,” harapnya.

Selain itu, dirinya juga masih menunggu aduan ataupun laporan masyarakat lainnya yang merasa memiliki kontak dengan Bupati Berau.
“Kalau ada yang merasa memiliki kontak dan cukup sering bertemu, silakan laporan atau karantina mandiri,” ungkapnya.

Lanjutnya, 30 orang yang mengaku memiliki kontak dengan Bupati Berau, saat ini tengah melakukan karantina mandiri. Diakuinya, orang-orang tersebut dipantau secara rutin perkembangan kesehatannya.

“Kalau ada yang bergejala pasti akan kami tindak lanjuti. Jadi bisa diberikan obat secepatnya,” sebutnya.

Selama menjalani karantina mandiri, kontak erat itu juga diwajibkan mengonsumsi vitamin atau suplemen. Sehingga imunitas dan daya tahan tubuh bisa meningkat dan tak kalah dengan serangan virus.

“Itu harus, dan jangan lupa olahraga juga,” tegasnya.

Iswahyudi menegaskan, dalam kasus ini tak bisa menjelaskan dari mana asal virus yang menyerang orang nomor satu di Berau itu. Yang jelas, kata Dia, Bupati Berau telah bertemu dengan orang terkonfirmasi saat di Maratua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: