PDB Dunia Terburuk sejak Depresi Besar

PDB Dunia Terburuk sejak Depresi Besar

Kuburan massal untuk korban COVID-19 di AS. (IN)

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Pekan ini sejumlah negara kembali mengumumkan data output perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2020. Ada yang merupakan pembacaan kedua. Ada pula yang angka baru.

Negara yang paling jadi sorotan tentu Amerika Serikat (AS). Karena statusnya sebagai perekonomian terbesar di planet bumi. Pada pembacaan pertama, US Bureau of Economic Analysis mengumumkan PDB Negeri Paman Sam terkontraksi (tumbuh negatif) minus 9,5 persen pada kuartal II-2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Dua hari yang lalu, lembaga itu mengumumkan angka pembacaan kedua. Hasilnya, ekonomi AS menyusut 9,1 persen yoy. Meski membaik dibandingkan rilis pertama, tetapi angka minus 9,5 persen bukan sesuatu yang layak dibanggakan. Sebab ini menjadi catatan terburuk sejak 1932, saat AS tengah bergumul dengan Depresi Besar (Great Depression).

AS beruntung karena belum resmi masuk ke zona resesi. Sebab pada kuartal I-2020 ekonomi Negeri Adidaya masih bisa tumbuh walau alakadarnya.

Penentuan akan terjadi pada kuartal III-2020. Kalau negatif lagi seperti kuartal sebelumnya, maka AS masuk jurang resesi. Definisi resesi secara umum adalah dua kontraksi ekonomi secara beruntun.

Kemungkinan AS masih mampu menghindari resesi. Karena pada periode Juli-September 2020, ada peluang PDB kembali tumbuh positif. Laman GDPNow keluaran Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Atlanta memberi perkiraan ekonomi akan tumbuh 25,6 persen secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized).

Ketika AS masih bisa bernapas lega, tidak demikian dengan Meksiko. Sang tetangga Amerika. Pada kuartal II-2020, angka pembacaan kedua terhadap PDB Negeri Sombrero menghasilkan minus 18,7 persen yoy. Sedikit membaik ketimbang pembacaan awal: minus 18.9 persen yoy.

Pada kuartal I-2020, ekonomi Meksiko sudah terkontraksi minus 1,33 persen. Artinya, Meksiko sudah sah masuk zona resesi.

Namun ternyata kontraksi ekonomi Meksiko tidak hanya terjadi dua kuartal beruntun, tetapi lima! Apakah resesi di Meksiko sudah “naik pangkat” menjadi depresi?

Memang tidak ada definisi pasti soal depresi. Namun yang jelas berbagai literatur menggambarkan bahwa depresi adalah kontraksi ekonomi yang terjadi selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, depresi juga dicerminkan oleh lonjakan angka pengangguran.

Lima kuartal memang sudah lebih dari setahun. Tetapi belum sampai dua. Jadi kontraksi ekonomi di Meksiko belum sampai bertahun-tahun, baru setahun lebih sedikit.

Selain itu, angka pengangguran Meksiko juga belum terlihat mengalami lonjakan. Angka pengangguran sempat menyentuh 4,7 persen pada April. Tertinggi sejak September 2014. Namun sebulan kemudian turun lagi ke 4,2 persen.

Jadi, Meksiko rasanya belum pantas disebut depresi. Namun yang jelas Negeri Maria Mercedes semakin dalam terisap di lumpur resesi.

Negara yang baru mengumumkan angka PDB kuartal II-2020 adalah Swiss. Pada kuartal II-2020, ekonomi Swiss mengkerut 9,4 persen yoy. Ini menjadi kontraksi ekonomi terdalam setidaknya sejak 1966.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: