Korban Penipuan Wartawan Gadungan Bertambah
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Korban penipuan AS, yang mengaku sebagai wartawan terus bertambah. Setelah sejumlah korbannya mendatangi Polresta Balikpapan untuk melapor. Kali ini muncul korban lainnya dengan modus sama. Yakni, dijanjikan bisa masuk ke sekolah favorit.
Arbayah, korban kesekian AS telah menyetor uang sebesar Rp 13 juta. Ia dijanjikan bisa memasukkan anaknya di salah satu SMK favorit di Balikpapan.
Awalnya Arbayah begitu yakin. Lantaran ia dikenalkan kepada AS melalui temannya. Setelah itu Arbayah pun terus berkoordinasi dengan AS perihal persyaratan memasukkan anaknya itu dengan memanfaatkan kenalannya.
"Kenal dari teman, ngakunya wartawan ANTV. Terus katanya disuruh siapin uang Rp 13 juta sebagai persyaratan masuk," ujarnya saat ditemui di Makopolresta Balikpapan.
Setelah beberapa hari berselang, AS meminta korbannya datang ke SMK pilihan tersebut untuk mengukur seragam. Namun rupanya saat sampai di lokasi sekolah tersebut AS berdalih sedang berhalangan hingga akhirnya proses ukur seragam tertunda.
"Disuruh datang katanya nanti mau ukur baju. Tapi sampai sana ternyata enggak jelas, enggak tahu mau ngapain juga enggak ada kabar lagi," jelasnya.
Merasa bingung, korban terus menghubungi AS meminta pertanggungjawabannya. Namun pelaku selalu menghindar dengan sejumlah alasan. Hingga akhirnya AS pun benar-benar menghilang tanpa jejak. "Ditelepon dan ditanya terus bagaimana kelanjutannya, tapi enggak ada kabar. Di situ makanya yakin kalau tertipu," tambahnya.
Sang anak berinisial RA pun terkejut bahwa dirinya tak jadi masuk ke sekolah pilihannya itu. Berangan-angan bisa berseragam sekolah favorit tersebut, rupanya RA berlabuh di sekolah swasta akibat ulah AS.
"Sudah senang sekali mau sekolah, tapi enggak jelas ternyata. Untung masih ada sekolah yang buka pendaftaran. Meski swasta yang penting saya bisa sekolah," ujar RA bersama ibunya.
Korban pun terkejut setelah mengetahui dari media bahwa AS diringkus petugas akibat penipuan yang dilakukannya. Korban pun melaporkan hal yang sama ke polisi agar AS mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. "Kaget tahu ternyata dia ditangkap. Saya lapor juga, karena kemarin-kemarin enggak tahu kemana orang itu, enggak ada kabar," ujar Arbayah.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Agus Arif Wijayanto mengatakan, bahwa kasus penipuan itu masih dilakukan pengembangan. Kecurigaan adanya korban lain pun terus didalami. Karena AS memang dikenal kerap melakukan penipuan. Meski begitu, Agus menegaskan bahwa modus yang dijalankan mempunyai relasi untuk memasukkan anak ke sekolah tujuan tidak benar.
"Masih diselidiki, kemungkinan ada korban lain. Makanya silakan melapor bagi yang merasa korban. Kalau kenalannya yang katanya bisa memasukkan anak sekolah sudah kami telusuri dan itu tidak benar. Dia mengaku-ngaku saja sama korban, padahal enggak ada relasi," tutupnya. (bom/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: