Perlu Upaya Khusus

Perlu Upaya Khusus

RAPAT koordinasi penanganan wabah COVID-19 dengan instansi terkait di Kaltim melalui zoom meeting.

Sinkronkan Penanganan COVID-19 di Kaltim

TANJUNG REDEB, DISWAY – Peningkatan kasus COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim), semakin mengkhawatirkan. Balikpapan di urutan teratas terbanyak. Untuk mengatasi masalah tersebut, sinkronisasi dari masing-masing instansi terkait di Kaltim harus dilakukan.

Data per 24 Agustus 2020 kasus COVID-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan, baik kasus terkonfirmasi, sembuh maupun kasus yang meninggal. Jumlah kasus secara nasional yang terkonfirmasi sebanyak 155.412, sembuh sebanyak 111.60 kasus, meninggal sebanyak 6759 kasus.

“Sebanyak 37.593 kasus masih dalam perawatan. Provinsi yang mengalami kasus tertinggi yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur. Provinsi Kaltim masuk dalam peringkat 12,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Padilah Mante Runa, Rabu (27/8) saat rapat koordinasi penanganan COVID-19 dengan instansi terkait di Kaltim, melalui zoom meeting.

Situasi COVID-19 di Kaltim per 24 Agustus 2020 yang terkonfirmasi terdapat 3.145 kasus, sementara yang sembuh 1.920, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 125 kasus, dan masih dalam perawatan sebanyak 1.100 kasus.

“Menurut WHO, angka penularan di Kaltim masih tinggi, begitu pula angka kesembuhan di Kaltim masih di bawah angka kesembuhan nasional. Sehingga perlu upaya khusus dalam penanganan kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Kaltim,” tegasnya.

Disebutkan pula, menurut grafis yang ada, kasus COVID-19 tertinggi di Kaltim yaitu di Kota Balikpapan berada pada posisi pertama. Hingga 24 Agustus 2020 yang terkonfirmasi 1.339 kasus, sementara yang sembuh 753, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 81 kasus serta masih dalam perawatan sebanyak 505 kasus.

“Dalam kasus ini Bontang berada di posisi dua, dengan sembuh 23, meninggal dunia 1, dan yang masih dalam perawatan 156. Dan yang ketiga Kutai Kartanegara dengan sembuh 202 kasus, meninggal 1, dan yang masih dalam proses isolasi sebanyak 128 kasus,” terangnya.

Oleh sebab itu dalam rapat koordinasi penanganan wabah COVID-19, bersama instansi terkait seluruh Kaltim melalui zoom meeting ini, Padilah mengharapkan mendapatkan masukan dari beberapa daerah, agar kasus virus Corona ini segera dapat tertangani dengan cepat dan tepat, baik kasus yang terkonfirmasi maupun meninggal dunia. HUMAS/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: