Nikahan, Biang Kerok?

Nikahan, Biang Kerok?


Banyak yang Hilang Perasa dan Penciuman

TANJUNG REDEB, DISWAY – Penambahan kasus terkonfirmasi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dari klaster Gang Jeruk, semakin banyak. Bahkan, semakin mengkhawatirkan. Kasus diduga berasal dari acara nikahan.

Hal itu dibuktikan dengan adanya press rilis Dinas Kesehatan Berau. Dalam rilis, 5 orang lagi dari klaster Gang Jeruk dinyatakan terkonfirmasi.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menyebutkan, lima orang itu adalah keluarga dan tetangga dari Berau-112. Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui, kelima orang itu apakah terpapar Berau-112, atau tidak.
Kelimanya adalah, IN (32) sebagai Berau-117, SU (33) yang merupakan Berau-118, merupakan warga Tanjung Redeb dengan hasil PCR positif COVID-19.

Selanjutnya, ET (47) berdomisili di Teluk Bayur, sebagai Berau-119, HR (35) Berau-120 , daan AAP (15) warga Tanjung Redeb, Berau-121.
Iswahyudi mengatakan, pengembangan kasus klaster Gang Jeruk masih belum berakhir. Potensi penularannya pun semakin besar. Bahkan, sangat memungkinkan jika nantinya memasuki gelombang ketiga.

“Kemungkinan bertambah itu masih ada,” ujarnya kepada Disway Berau, Rabu (27/8)
“Ini juga transmisi lokal. Tapi kami belum tahu siapa yang menularkan pertama kalinya,” katanya.

Kasus ini pun terus diselidiki. Pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan tracing, guna mengetahui seberapa luas penyebaran virus dari kalster ini. Sementara, sudah sekira 30 orang dilakukan swab test, dan sebagian menunggu hasil.

“Sudah ada tim yang melakukan pendataan. Dan kami masih menunggu informasi lanjutannya,” tuturnya.

Dari penelusuran tim Dinas Kesehatan, pihaknya mendapati beberapa fakta mengejutkan. Diakuinya, banyak masyarakat yang mulai menunjukan gejala.

Gejala yang muncul cukup bervariasi. Mulai dari hilangnya kemampuan mencium aroma hingga hilangnya kemampuan untuk merasakan makanan.

“Itu hasil yang kami dapati di lapangan,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya pun menyarankan untuk karantina mandiri selama 10 hari. Diakuinya telah memberikan obat bagi yang memiliki gejala. Dan bagi yang gejalanya baru muncul akan dilakukan swab.
“Apalagi kalau yang bergejala itu adalah kontak erat pasien positif,” tegasnya.

Iswahyudi menyebut, penularan terjadi bukan di masjid. Melainkan diduga dari acara pernikahan yang digelar di kawasan tersebut belum lama ini. Diakuinya, kasus ini jauh lebih sulit dari klaster Gowa.
“Kami dapat informasinya, belum lama ini di sana ada acara nikahan. Dan kami menduga, penularan terjadi di sana,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, sejak satu pekan terakhir, terhitung dari (18/8). Kabupaten Berau mendapat 4 pasien. Dan (20/8) kembali bertambah 3 pasien. Dan hari ini (kemarin) bertambah 4 lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: