Maaf, Ruang Isolasi Penuh!

Maaf, Ruang Isolasi Penuh!

Kedua, menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal untuk pasien, khususnya pada kasus berat dan kritis. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas tempat tidur untuk ruang isolasi COVID-19 pada setiap rumah sakit, baik ruang isolasi biasa maupun ruang isolasi intensif (ICU).

Selain itu, dalam hal diagnostik, kita patut bersyukur karena di kota ini sudah terdapat empat laboratorium pemeriksa PCR yang telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan, yaitu RSPB, RSKD, Tirta Medical Centre, dan RSUD Beriman.

Ketiga, meminimalkan dampak dari pandemi ini terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Kalau yang ini, sepertinya bukan kapasitas saya untuk menjelaskan. Namun saya amati dari media sosial, pemerintah telah menyalurkan bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat.

Dengan semakin tingginya angka penularan, apa yang seharusnya dilakukan pemerintah?

Menurut saya masih sama dengan yang saya jelaskan tadi, namun lebih intensif lagi. Yaitu terus melanjutkan penemuan kasus dan isolasi. Terus melakukan pelacakan kontak, monitoring, dan karantina kontak. Isolasi mandiri pada kasus yang bergejala ringan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menggiatkan surveillance di fasilitas tertutup dan kelompok rentan.

Apakah upaya tracking, tracing dan testing masih efektif?

Pelacakan kontak erat merupakan kunci utama dalam memutus rantai penularan COVID-19. Elemen utama kesuksesan kegiatan ini adalah keterlibatan dan dukungan masyarakat, selain faktor-faktor pendukung seperti logistik, situasi keamanan, dan lain-lain.

Saya sampaikan tadi bahwa dukungan masyarakat sangat penting untuk memastikan tidak adanya stigma yang muncul pada orang-orang yang masuk kategori kontak erat tersebut.

Jika Anda termasuk kategori kontak erat, diharapkan kesadarannya untuk diwawancara oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Melakukan karantina mandiri, mau di-swab, dan bersedia diisolasi jika muncul gejala.

Secara umum, dapat dikatakan masih terkendali. Kita harapkan masyarakat kota Balikpapan agar selalu dan semakin kooperatif dalam membantu pemerintah, yang pada akhirnya untuk kebaikan kita bersama, supaya Balikpapan segera bebas dari COVID-19.

Bagaimana pola kerja Tracking dan Tracing itu dilakukan?

Jadi, ketika terdapat kasus konfirmasi positif, maka kurang lebih ada 3 tahap yang harus dilakukan yaitu:

Pertama contact identification: Bisa berasal dari kasus hidup maupun kasus yang sudah meninggal. Petugas menanyakan siapa saja orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien dalam waktu 2 hari sebelum pasien timbul gejala dan hingga 14 hari setelah pasien timbul gejala.

Kedua, contact listing: Dilakukan pendataan, biasanya dengan minta KTP orang-orang yang masuk kategori kontak erat tersebut, kemudian secara persuasive disampaikan agar mereka melakukan karantina mandiri, dan jika ada gejala agar segera melaporkan diri.

Ketiga, contact follow up: Petugas melakukan pemantauan dan karantina terhadap orang-orang yang masuk kategori kontak erat tersebut. Menurut saya ini merupakan pekerjaan terberat bagi tim Gugus Tugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: