Nakes Mundur, Warga Jangan Kendur

Nakes Mundur, Warga Jangan Kendur

Misalnya, metode samplingnya dikelompokkan per kecamatan atau per kelurahan. Karena, jika diadaptasi secara utuh, justru bisa merugikan.

Sebab, menerapkan pool test dalam kondisi kasus sudah tinggi, konsekuensinya memeriksa sampel berulang-ulang. Tentu akan menyita waktu lagi. "Tapi mungkin Kaltim masih bisa kita lakukan. Dibikin wilayah-wilayah kecil," katanya.

Dengan modifikasi sampling wilayah kecil mempercepat pengujian, mengurangi penggunaan reagen dan menekan biaya pemeriksaan.

Soal pool test, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku belum dapat melakukan karena keterbatasan kapasitas laboratorium. “Dan hal ini juga dialami hampir semua daerah,” katanya.

UNMUL DIMINTA KEMBANGKAN POOL TEST

Terkait kemungkinan Balikpapan menerapkan metode sampling pool test, Kepala Diskes Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengaku tidak memungkinkan. Metode pool test, menurutnya memerlukan beberapa peralatan PCR. Sumber daya manusia yang banyak dan anggaran yang besar. Serta dilakukan lembaga riset.

"Di Sumatera Barat dokter Andani sebagai dosen, dia menggerakkan mahasiswa kedokteran untuk melakukan itu. Dia memiliki lembaga riset. PCR nya ada tiga. Juga punya anggaran yang besar," ujar Andi Juliarty.

"Sementara kita di Balikpapan, Anggarannya berapa? Tenaganya mana? Kita tidak memiliki mahasiswa kedokteran di sini," tambahnya.

Menurutnya, pengembangan metode itu, hanya memungkinkan dilakukan di daerah yang terdapat fakultas kedokteran. Seperti Universitas Mulawarman di Samarinda.

"Saya sarankan Unmul melakukan. Karena mesti ada lembaga riset. Unmul memiliki fakultas kedokteran dan laboratorium sebagai tempat melakukan riset".

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan itu menambahkan, situasi saat ini di Balikpapan, yang dibutuhkan adalah kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Ia mengharapkan pergerakan masyarakat era adaptasi kebiasaan baru ini, untuk kembali pada Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Ini bukan lagi perangnya tenaga medis. Ini perangnya masyarakat. Sekarang di balik, bukan tenaga medis di garda terdepan. Tenaga medis mundur sekarang, nungguin kalau ada yang sakit. Menjadi penjaga gawang," pungkasnya.

Metode pool test diperkenalkan dokter Andani Eka Putra, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Padang. Karena metode itu, kemampuan laboratorium meningkat drastis. Dari 200 sampel per hari, saat ini sudah mencapai 3.000-4.000 sampel.

Namun upaya perbaikan sistem pengujian, penelusuran dan pelacakan yang masif, harus diikuti dengan kebijakan dan pengawasan. Terutama pada pasien isolasi mandiri, orang tanpa gejala, serta pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan. Pemkot Balikpapan sedang menyiapkan Asrama Haji Balikpapan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19. (das/yos/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: