Pendapatan Turun 50 Persen, Keuangan RSUD Beriman Goyang

Pendapatan Turun 50 Persen, Keuangan RSUD Beriman Goyang

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Tidak hanya pengusaha yang merasakan dampak ekonomi akibat pandemi. Instansi plat merah seperti RSUD Beriman Balikpapan juga kena.

Direktur RSUD Beriman Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mengakui pendapatan rumah sakit turun drastis. "Pendapatan rumah sakit turun 50 persen," ungkapnya disela-sela upacara sosialisasi dan launching Perwali Nomor 23 Tahun 2020, di Balai Kota, Senin (24/8/2020)

Menurutnya penurunan ini disebabkan minimnya jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit. Apalagi saat ini beberapa poli ditutup sementara. Seperti poli THT dan gigi. Sebab keduanya sangat beresiko terpapar COVID-19.  Ratih menjelaskan jika saat ini masih ada beberapa tenaga medisnya yang menjalani masa isolasi mandiri sebab terpapar virus corona.

"Tapi yang selesai (masa isolasi) kembali bertugas. Tentunya tracing tetap kita lakukan. Jangan sampai nanti kami kelelahan semua, nanti (takutnya) terpapar semua," urainya. Ratih membenarkan jika pihaknya sudah meminta bantuan melalui anggaran APBD untuk bertahan di tahun depan.

"Itu untuk penanganan COVID-19, maupun penanganan non COVID," ungkapnya.

Untuk tahun ini, katanya, RSUD menerima anggaran tambahan dari APBD untuk rekrutmen tenaga medis baru. "Sekitar 16 perawat  dan dokter umum 2 orang," singkatnya sambil bergegas menuju mobil.

Sebelumnya, Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh pertemuan dalam RDP dengan instansi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu membahas anggaran. Dari informasi yang dia terima, pasien umum mengalami penurunan drastis, tak sebanding dengan jumlah pasien COVID-19. Sehingga mempengaruhi pendapatan. Jadi sulit menggaji karyawan dan pembelian obat-obatan.

"Di RSUD, selama COVID, menurun drastis. Pada prinsipnya tidak mampu membiaya dirinya maka harus disupport APBD,” ungkap Abdulloh, Selasa (18/8) lalu. Anggarannya sekitar Rp 12 miliar. 

Operasional mesin alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan sumbangsih PT.  Pama Persada Nusantara juga belum maksimal. Masih memerlukan reagen. Walhasil, anggaran Rp 12 miliar itu juga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan reagen.

Sekjen Partai Golkar Balikpapan itu juga mengungkapkan bahwa ada banyak tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Beriman dan dinkes yang mengundurkan diri. Sehingga kedua instansi kesehatan pemkot itu perlu mencari penggantinya.

"Jadi perlu rekrutmen tenaga medis baru, untuk mengganti tenaga medis yang ketakutan menangani COVID tadi. Yang mengundurkan diri tadi. Nah rekrutmen itulah perlu anggaran. Pada saat tadi kita finalisasikan untuk bisa dialokasikan di APBD 2021," urainya. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: