Terbanyak di Kaltim

Terbanyak di Kaltim


KEBAKARAN lahan terjadi di Sungai Buntu, Jalan Limunjan RT 21, Kamis (20/8).

Tanjung Reded, Disway – Sebanyak 38 titik panas terpantau Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Berau. Jumlahnya terbanyak di Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (21/8).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Berau, Nofian Hidayat membenarkan, Bumi Batiwakkal terpantau memiliki titik panas terbanyak. Setelah Berau, Kutai Timur dengan 33 titik.

Titik panas mulai terpantau banyak sejak Kamis (20/8). Kecamatan Sambaliung terbanyak, dengan 14 titik panas. Selain di Kecamatan Sambaliung, beberapa titik panas lainnya pun terpantau di Gunung Tabur, dan Kelay. (selengkapnya lihat grafis)

“Di layar aplikasi sudah berwarna kuning. Kalau cuaca panas, mungkin bisa memerah itu,” ujarnya kepada Disway Berau, Jumat (21/8).

Nofian menyebut, banyaknya titik panas terpantau di aplikasi, membuat pihaknya khawatir. Dan langsung berkoordinasi dengan posko karhutla di kecamatan untuk memantau perkembangan di lapangan.

“Kami sudah komunikasikan. Dan meminta untuk segera dilakukan pemadaman. Sehingga tidak meluas lagi,” bebernya.

Diakuinya, Kabupaten Berau telah memasuki musim kemarau. Dan setiap musim kemarau terjadi, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cukup besar.

“Hampir setiap kemarau di Berau selalu terjadi Karhutla,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya telah siaga, dan membentuk posko siaga Karhutla. Posko itu tersebar di 12 kecamatan di Berau.

“Hampir semua kecamatan sudah ada poskonya. Hanya di Maratua saja yang tidak ada. Karena di sana potensi kebakaran lahannya sangat kecil,” bebernya.

Nofian mengungkapkan, setiap posko karhutla dibekali dengan alat mumpuni dan personel terlatih. Bahkan, dibantu pula dengan aparat TNI-Polri di kecamatan.

“Alat pun sudah disediakan,” imbuhnya.
Setiap kecamatan memiliki satu unit water supplay 5.000 liter. Selain itu, setiap posko dibekali dengan satu unit mobil pengangkut peralatan dan mobil slip on.

“Tapi beberapa masih proses unit datang,” urainya.
Lanjut Nofian, tim sudah diterjunkan untuk survei kondisi terkini titik panas. Untuk memastikan sumber air dan jauh dari permukiman.

“Survei itu untuk memudahkan jika nantinya armada kami meluncur. Jangan sampai armada sudah meluncur, tapi tidak bisa dikerahkan,” pungkasnya. */fst/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: