Setelah TikTok dan WeChat, Trump Incar Alibaba

Setelah TikTok dan WeChat, Trump Incar Alibaba

Presiden AS, Donald Trump. (Int)

Washington, nomorsatukaltim.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, tak hanya TikTok yang akan dilarang di negaranya. Pemerintahannya juga akan menekan Alibaba dan lebih banyak perusahaan China lainnya.

Pernyataan ini terlontar dari Trump dalam sebuah konferensi pers pekan lalu. Saat ditanya apakah ada perusahaan asal China lainnya yang sedang dipertimbangkan untuk dilarang, seperti Alibaba, Trump menjawab, “Ya, kami sedang mengincar yang lain.”

Seperti dikutip dari Reuters, Trump diketahui telah memberikan tekanan pada sejumlah perusahaan milik China yang selama ini memang ‘sensitif’ bagi AS. Salah satunya dengan melarang aplikasi video pendek TikTok.

AS memerintahkan ByteDance selaku pemilik TikTok, berhenti beroperasi di AS dalam waktu 90 hari. Tekanan ini dilakukan pemerintahan Trump sebagai respons atas kekhawatiran tentang keamanan data pribadi yang ditangani TikTok.

Selain TikTok, perlakuan serupa juga diterapkan Trump pada WeChat yang dimiliki oleh Tencent. Begitu kerasnya Trump pada perusahaan asal China, sampai-sampai ia juga memberlakukan sanksi bagi korporasi AS yang berkolaborasi dengan TikTok dan WeChat.

Pemerintah AS dengan tegas akan memblokir perusahaan yang bekerja sama dengan TikTok dan WeChat. Dengan toleransi 45 hari. Dalam perintahnya, Trump mengatakan, aplikasi yang dikembangkan di China terus mengancam keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan ekonomi dalam negeri AS.

“Saat ini harus dilakukan tindakan untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh salah satu aplikasi seluler. Khususnya TikTok,” ujarnya. (dtk/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: