Catatan Kemerdekaan: Merdeka di Jalan

Catatan Kemerdekaan: Merdeka di Jalan

Masih ada ruas jalan yang rusak. Parah. Lumpur tebal saat hujan tak jarang membuat kendaraan roda empat terhenti.

Benar saja. Akses keluar-masuk terbaik satu-satunya adalah jalur laut. Menggunakan speedboat.

Petani di Babulu. Tempatnya lumbung padi Kaltim katanya. Di sana masih banyak akses jalan ladang masih belum tuntas seluruhnya. Jadi, ongkos angkut hasil pertanian, misalnya, masih lumayan tinggi.

Rencana pembangunan infrastruktur smart city di daerah berusia 18 tahun ini sudah ada. Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, Jembatan Pulau Balang. Pyoyek Costal Road yang akan menjadi akses jalan utama daerah. Sampai membangun tower tinggi juga ada. Dan masih banyak lagi. Tapi masih belum berjalan semua.

Kemudian di kecamatan terbesar di sini, Sepaku. Kehidupan warga di sana benar-benar bertumpu pada jalan yang menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim ini. Panjangnya kira-kira jalan ini dari persimpangan Silkar ke persimpangan kilometer 38 Samboja adalah 104 kilometer.

Peningkatan jalan yang sudah dilakukan di sana adalah semenisasi. Jalan terbuat dari beton. Mulai dari Desa Semoi Dua, jalanan sudah mulus.

Begitu memasuki Desa Tengin Baru, sudah tidak lagi. Aspal lama yang telah berlubang. Kalau di Kelurahan Pemaluan sampai Sotek, jalannya putus sambung. Kadang beton kadang aspal rusak.

Jalan utama itu sudah ada perbaikan. Tapi hanya sedikit. Tercatat yang belum terbaiki sekira 60 kilometer. Adalagi jalan menuju ke titik nol IKN baru. Yang tanahnya pernah diinjak Pak Jokowi itu.

Masih belum tersentuh perbaikan juga. Karena jalan itu adalah hak perusahaan kayu di sana. Karena itu jalur hauling logging. Jadi terbentuk dari tanah. Panas debu, hujan becek.

Jalanan ini katanya telah diserahkan oleh Pemprov Kaltim ke Pemerintah Pusat. Itupun belum 100 persen mendapat perbaikan. Akan mulai dikerjakan sekira 2021. Anggarannya sekira Rp 64 miliar. Terbagi dalam dua ruas paket pengerjaan.

Sudah terbayang rasa majunya daerah ini nanti saat semua itu bisa terwujud. Apalagi semua perencanaannya diatur dengan profesional. Tetap profesional.

Ya perlu sedikit musyawarah lagi. Kesejahteraan masyarakat pasti bertumbuh. Karena memang itu idealnya tujuan merdeka.

Alur ekonomi rasanya bakal lancar. Lintas antar provinsi. Berasnya, kelapanya, sayurannya, ikannya, minyak alamnya, gas alamnya, kayunya, batunya. Jasanya dan semuanya.

Mau jalur darat dan laut. Pariwisatanya akan tumbuh. Perpaduan antar etnisnya akan tersohor. Petani dan nelayan terkurangi ongkos produksinya.

Lalu kembali bersiap menyambut kedatangan pusat pemerintahan Indonesia. Menyokong perubahan zaman seiring dewasanya negeri ini. Diatur dari titik IKN masa depan negara ini membawa rakyatnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: