Pentingnya Perkebunan Berkelanjutan

Pentingnya Perkebunan Berkelanjutan

Bekerja sama dengan Solidaridad, Dinas Perkebunan memberikan pelatihan kepada ketua kelompok tani kelapa sawit di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur.

Tanjung Redeb, Disway – Mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang lestari, dan ramah lingkungan, Dinas Perkebunan bekerja sama dengan Solidaridad menggelar pelatihan praktik budidaya yang baik untuk petani sawit swadaya.

Sebanyak 15 ketua kelompok tani kelapa sawit di Kampung Tumbit Melayu Kecamatan Teluk Bayur mengikuti pelatihan. Diharapkan, mereka kemudian menjadi pelatih bagi setiap anggota kelompoknya. Dan pelatihan digelar selama tiga hari sejak Rabu (12/8) lalu.

Sekretaris Dinas Perkebunan Berau, Amran Arif menyampaikan pentingnya pengelolaan perkebunan berkelanjutan, untuk dapat diketahui dan diterapkan oleh petani. Sehingga secara ekonomi terjaga, secara lingkungan terjaga dan secara sosial juga terjaga. Sesuai Perda Kabupaten Berau Nomor 3 tahun 2020 dan Perda Provinsi Kaltim Nomor 7 tahun 2018 tentang Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan.

“Selain itu, karena sudah mendekati musim tanam, saya mengingatkan kepada petani yang membuka lahan, tanpa membakar sesuai Permentan Nomor 5 tahun 2018 untuk mencegah terjadikan kebakaran hutan dan lahan,” tegasnya.

Selama tiga hari, peserta pelatihan akan menerima materi sesuai dengan konsep Praktik Budidaya/agrikultural yang baik (Good Agricultural Practices/GAP). Selain itu, para peserta akan diberikan kegiatan studi kasus dan pengamatan langsung di lapangan sesuai dengan topik pembahasan.

Metode pelatihan yang dilakukan memaksimalkan kapasitas masing-masing setiap ketua kelompok tani untuk menjadi pelatih yang bisa menyampaikan kembali dengan mudah materi yang diterima kepada masing-masing anggotanya setelah pelatihan ini dilakukan. Selain pemateri khusus yang disiapkan dari Solidaridad, pelatihan ini juga diisi Pemateri dari Dinas Perkebunan Berau.

Berau Program Officer, Linda Wahyuni, selaku perwakilan dari Solidaridad mengatakan, bahwa kegiatan pendampingan kepada petani kelapa sawit swadaya yang sempat terhenti diakibatkan pandemik, kini dapat dilanjutkan kembali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa tindakan yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19, menyediakan beberapa perlengkapan seperti pengukur suhu tubuh, face shield untuk narasumber, masker untuk peserta, hand sanitizer dan melakukan pengaturan jarak antar peserta dan narasumber selama pelatihan serta membatasi jumlah peserta yang dilaksanakan di lapangan yakni kebun petani.

“Kegiatan pelatihan ini juga, akan dilaksanakan di kampung dampingan Solidaridad lainnya. Yakni Kampung Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung, dan seterusnya, dengan harapan secara bertahap dapat dilakukan pelatihan kepada seluruh petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Berau,” jelasnya.

Kegiatan ini, merupakan salah satu bentuk dari serangkaian realisasi Program Solidaridad Indonesia yang disebut Inisiatif Nasional untuk Petani Kelapa Sawit Cerdas Berkelanjutan dan Iklim yang Cerdas (NISCOPS) yang secara resmi dilakukan kerja sama kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Berau melalui nota kesepahaman yang ditandatangani Bupati Berau, Muharram dan Pimpinan Solidaridad Indonesia, Kulbir Mehta tahun lalu.

Diharapkan dengan dilaksanakannya pendampingan kepada petani kelapa sawit swadaya, Pekebun kelapa sawit dapat menerapkan praktik-praktik budidaya yang baik sehingga mampu mewujudkan perkebunan berkelanjutan yang lestari dan ramah lingkungan di Kabupaten Berau.HUMAS/APP


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: