Misi Khusus Menangkal Virus

Misi Khusus Menangkal Virus

Anggaran Kesehatan tetap Rp 87,55 triliun. Ini diberikan untuk belanja penganan Covid-19 termasuk insentif tenaga medis hingga insentif perpajakan di bidang kesehatan.

Anggaran Perlindungan Sosial menjadi Rp 203,90 triliun. Ini diperuntukkan untuk program PKH, bantuan sembako, bansos Jabodetabek dan non Jabodetabek, kartu prakerja, diskon listrik hingga Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.

Insentif usaha tetap Rp 120,61 triliun. Ini untuk insentif PPh 21, pembebasan PPh 22 impor, hingga penurunan tarif PPh Badan.

Selanjutnya, untuk UMKM anggaran Rp 123,46 triliun. Anggaran ini digunakan untuk subsidi bunga, penempatan dana melalui bank jangkar untuk restrukturisasi, pinjaman modal kerja hingga pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB KUMKM.

HARI INI UJICOBA

Pemerintah mulai hari ini melakukan ujicoba vaksin COVID-19. Sebanyak 1.620 relawan yang telah mendaftarkan diri bakal menjalani uji klinis tahap ketiga. 

Holding BUMN Farmasi, induk dari PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF), yakni PT Bio Farma (Persero) akan menjadi ‘sponsor’ utama. 

Dalam pernyataan yang disiarkan secara luas, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, relawan yang terlibat telah melewati proses screening kesehatan sesuai ketentuan yang dibutuhkan.

Proses screening yang dimaksud ialah cek kesehatan, dan swab test corona. Selama proses uji klinis, para relawan wajib menjaga kesehatan.

Uji klinis tahap ketiga dilakukan atas kerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac. Kerja sama untuk uji klinis ini dilakukan Bio Farma bersama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran, Bandung.

Bio Farma juga telah menyiapkan rencana produksi berkapasitas 100 juta dosis per tahun. Pada Desember tahun ini, pemerintah menyatakan siap dengan produksi hingga 250 juta dosis per tahun. (fey/yos/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: