Cek Pasar: Daya Beli Kubar Turun 50 Persen

Cek Pasar: Daya Beli Kubar Turun 50 Persen

Cici Mikuwati (42) menjual daging sapi segar di Pasar Jaras, Barong Tongkok, Selasa 11 Agustus 2020.(Imran/nomorsatukaltim)

Sendawar, nomorsatukaltim.com – Puluhan pedagang di sejumlah pasar rakyat di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), mengeluh. Lantaran selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan jumlah pembeli.

“Walaupun harga sembako atau kebutuhan pokok stabil, tetapi penghasilan kami menurun. Sebelum corona, saya biasanya masih dapat hasil Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu perhari. Sudah hampir 4 bulan parah, menurun drastis,” kata Kurnain (47), salah satu pedagang ikan sungai di Pasar Jaras, Kecamatan Barong Tongkok, kepada nomorsatukaltim, Selasa (11/8).

Kurnain yang kesehariannya berdomisili di RT 15, Busur Barong Tongkok, mengaku telah puluhan tahun berdagang ikan di pasar dalam wilayah Kecamatan Barong Tongkok. Dia  menyebut di masa pandemi corona ini baru terasa pendapatannya sangat minim.

“Kalau ada yang bilang harga sembako tidak naik, itu jelas salah. Yang saya tahu sekarang  ini harga kebutuhan pokok meningkat, tetapi pendapatan menurun,” ujarnya.

Begitu pula dikatakan Haji Supi (39). Warga Kampung Gemuhan Asa (Bohoq), Kecamatan Barong Tongkok yang juga berdagang ikan di Pasar Jaras tersebut mengaku selama pandemi COVID-19, hasil dari dagang ikannya sangat menurun.

“Sangat jauh dari harapan, Pak. Pembeli setiap hari sangat kurang. Terpaksa saya juga mengurangi stok penjualan. Sekitar 50 persen menurun penghasilan saya setiap hari,” ungkapnya.

Haji Supi yang merupakan penerus ayahnya berdagang ikan sejak puluhan tahun lalu itu mengungkapkan. Sebenarnya  selama pandemi COVID-19, hampir semua pedagang ikan merugi.

“Saya sejak dulu  mengepul ikan dari nelayan jauh. Mulai dari Loa Kulu, Muara Muntai, dan sejumlah daerah lainnya. Kalau kurang untung, maka tidak sebanding dengan modal,” tutupnya.

Tak ketinggalan, Cici Mikuwati (42), salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Jaras, Barong Tongkok. Menurutnya  selama hampir 4 bulan terakhir penjualan daging sapinya  merosot.

“Memang sangat kurang pembeli. Saya lihat hampir 40 persen merosot pembeli. Kalau sebelum corona bisa lebih dari 200 kilogram (kg)  perhari. Sekarang maksimal 100 kg saja. Tempat penjualan saya terbagi di Pasar Jaras, Barong Tongkok, dan Pasar Meleo Baru, Melak,” beber Cici dengan merek dagang H Sholikin.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Kubar, Salomon Sartono mengatakan bahwa, hingga saat ini harga kebutuhan pokok di Kubar masih stabil.(imy/ava)

Baca juga : Pedagang Pasar Mangkurawang Keluhkan Munculnya Titik-titik Pasar Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: