Jembatan Long Penjalin Runtuh, Warga Terisolir, Akses Menuju Tabang Lumpuh

Jembatan Long Penjalin Runtuh, Warga Terisolir, Akses Menuju Tabang Lumpuh

Kukar, nomorsatukaltim.com – Sebuah jembatan sekaligus akses jalan menuju Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) lumpuh total.

Pasalnya, pada Jumat (6/8/2020) sore sekitar pukul 17.30 Wita. Jembatan Long Penjalin di KM 11 Desa Umaq Dian runtuh alias amblas.

Akibatnya, masyarakat yang berada di kecamatan terujung Kukar tersebut terisolir. Atau tidak bisa melakukan hilir mudik menggunakan mobil maupun sepeda motor.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tabang IPTU Marten Luter membenarkan kejadian ini. Bahkan ia juga mengungkapkan kalau Jembatan Long Penjalin ini merupakan satu-satunya akses jalan poros keluar masuk Tabang.

“Iya mas, akses lumpuh. Masyarakat tidak bisa keluar maupun masuk ke Tabang,” ucapnya pada nomorsatukaltim.com, Jumat malam.

Runtuhnya jembatan ini terang Marten, disebabkan adanya erosi atau pengikisan tanah akibat arus Sungai Penjalin.

“Dibawah jembatan ini ada anak sungainya. Biasanya kalau musim banjir. Jembatan ini tidak bisa dilalui, karena tenggelam. Nah sekian lama tanahnya terus terkikis. Akhirnya berlubang dan jembatannya runtuh,” tutur Kapolsek.

https://www.instagram.com/p/CDl5JHyHFs6/?igshid=t3fhdh7b4ay5
VIDEO SEBELUM DAN SESUDAH RUNTUHNYA JEMBATAN LONG PENJALIN DI KECAMATAN TABANG, KUKAR, KALTIM.

Ditanya apakah ada akses sementara. Marten menerangkan tidak ada. Karena untuk akses sungai besar. Sangat jauh dari lokasi jembatan runtuh ini.

“Ya harus segera ditangani. Kami akan berkoordinasi dengan perusahaan setempat dan muspika kecamatan. Semoga mereka bisa membantu dan segera dibuatkan jalur sementara. Selama perbaikan dilakukan nanti,” harapnya.

Sebelum runtuhnya jembatan lanjutnya, pihaknya sudah memasang garis polisi atau rambu-rambu agar masyarakat yang melintas bisa berhati-hati. Dan syukurnya. Saat runtuhnya jembatan ini, tidak ada yang melintas.

“Tidak ada korban jiwa. Saat kejadian tidak ada yang lewat,” tegas Marten.

Sementara itu, seorang Pendamping Desa, Wahyudi mengaku bingung. Pasalnya Sabtu (7/8/2020) besok, ia berencana masuk ke Tabang, untuk menghadiri acara rembuk stunting di Desa Umaq Bekuay.

“Besok (Sabtu,Red) saya harus melakukan pendampingan. Untuk itu saya berharap segera ada jalur alternatif yang bisa dibuatkan sementara. Apalagi di Tabang banyak perusahaan,” ungkap Yudi, warga Kecamatan Muara Kaman ini.

“Selain itu, saya juga berharap, Pak Bupati bisa minta bantuan mereka (perusahaan,Red). Karena selama beberapa hari ke depan, ada beberapa acara Musrenbangdes di 13 desa. Salah satunya di Desa Umaq Bekuay itu,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: