Hasil Memuaskan, Laba Rp 6,5 Miliar

Hasil Memuaskan, Laba Rp 6,5 Miliar

Pemerintah Kabupaten Berau bersama Perumda Air Minum Batiwakkal, rapat terkait laporan pertanggungjawaban tahun 2019, Senin (3/8).

Tanjung Redeb, Disway – Laporan pertanggungjawaban tahun 2019 Perumda Air Minum Batiwakkal, disampaikan dalam rapat yang digelar Senin (3/8). Hasilnya memuaskan, dengan perolehan laba Rp 6,539 miliar.

Rapat yang digelar di Kantor Perumda Air Minum Batiwakkal, dihadiri sejumlah pihak. Yakni Kuasa Pemilik Modal (KPM) yang juga Bupati Berau Muharram, serta Dewan Pengawas M Ghazali.

Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman menjelaskan, laporan pertanggungjawaban dapat diterima dengan baik. Di tahun 2019, pihaknya memperoleh keuntungan yang paling tinggi hingga Rp 6,539 miliar, sejak sebelumnya mengalami kerugian di tahun 2015 dan mulai untung di 2016.

Lebih rinci disebutkannya, tahun 2019, laba sebesar Rp6.539.431.156,00 atau meningkat 48,6% dibandingkan dengan laba yang dibukukan pada tahun 2018 sebesar Rp 4.401.743.250,00. Dari tahun 2015-2019, perusahaan menunjukkan tren peningkatan laba yang cukup menggembirakan.

Diakui Saipul, tahun 2015, perusahaan masih menanggung rugi senilai Rp 7.198.981.270,00 dan sejak tahun 2016, perusahaan mulai mengalami peningkatan dengan keuntungan pada tahun 2016 senilai Rp 781.525.105,00 dan selanjutnya meningkat menjadi Rp 1.035.725.906.

Peningkatan laba, karena pertumbuhan jumlah pelanggan. “Kami memiliki target untuk peningkatan di tahun 2021, menjadi setidaknya 30.000 pelanggan,” tegasnya.

Perumda Air Minum Batiwakkal, diketahui telah menambah cakupan pelayanan baik di perkotaan maupun di perdesaan. Penambahan di perkotaan sebanyak 2.632 SR dan di perdesaaan sebanyak 1.387 SR, sehingga total penambahan pelanggan dalam tahun 2019 sebanyak 4.019.

Total penambahan pelanggan pada tahun 2018 hanya 2.013 SR. Meski demikian, pertambahan sambungan baru pada tahun 2018 ini masih lebih besar dibandingkan pertambahan pada tahun 2017 dan 2016 yang masing-masing hanya 1.249 SR dan 1.864.

Jika dibandingkan, pertambahan sambungan baru pada tahun 2019 mencapai 78,4% dari total pertambahan sambungan baru selama 3 tahun sebelumnya (2016-2018). Sementara itu capaian 2016-2019, setara dengan 64,1% dari total pelanggan dari sejak BPAM berdiri tahun 1983 sampai 2015.

Lanjut Saipul, laba tersebut akan dialokasikan sesuai dengan peruntukannya, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Berau Nomor 2 tahun 2020.

Kemudian, untuk mendukung biaya operasional yang semakin tinggi, dan akan menunggu arahan Kuasa Pemilik Modal (KPM) yaitu Bupati Berau Muharram, sesuai dengan PP 54 Tahun 2017.

Perumda Air Minum Batiwakkal, dikatakannya, akan melakukan inovasi untuk meringankan tarif pemasangan sambungan air, dengan pencicilan pembayaran hingga 5 kali. Apalagi, mengingat dalam masa pandemik COVID-19.

Kedepan, pihaknya tidak melayani dari kota saja, atau hanya pemanfaatan sumber air baku Sungai Segah, melainkan memperluas cakupan, seperti air baku dari Sungai Bakil di Suaran.

“Pencapaian kami, juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah, koordinasi lintas sektor. Seperti PUPR, dan Bapenda. Semoga kedepannya target kami bisa tercapai, karena permasalahan jaringan akan diupayakan dengan bantuan Pemda,”jelasnya.

Diakui Saipul, untuk meningkatkan cakupan layanan, Pemkab Berau pun berkomitmen untuk terus mendukung hibah air minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Bupati Berau Muharram, mengapresiasi kinerja Perumda Air Minum Batiwakkal, dengan capaian laba yang cukup signifikan dalam empat tahun terakhir. Hal tersebut pun terbukti dengan diadakan pemeriksaan terhadap Perumda Air Minum Batiwakkal, melalui akuntan publik yang independen.

“Meskipun bertahap, tentu saja kita harus mengapresiasi kinerja mereka, untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Sebab tidak hanya di perkotaan, namun di kecamatan hingga kampung-kampung,” tuturnya.

Pada kesempatan itu pula, guna sinergi antara Pemkab dan Perumda, diungkapkan Bupati, pemasangan pipa air di kampung akan diberikan keringanan menjadi 3 tahapan. Salah satunya, dengan menggunakan Alokasi Dana Kampung (ADK) sebagai bentuk subsidi dari Pemkab. Terkait teknisnya, pun akan dibicarakan kembali dengan kepala kampung maupun pihak terkait.

Lanjut Muharram, Perumda akan menyisihkan dana CSR untuk memeberikan beasiswa penuh kepada 5 lulusan SMA/SMK yang terpilih, untuk bersekolah di Akademi Air Minum di Jogjakarta, sehingga ada yang paham teknis pengelolaan air minum dan dapat dipekerjakan di Perumda guna melanjutkan SDM berkualitas di Kabupaten Berau.

“Dilihat dari laporan tahun ini, optimistis di tahun depan tentu bisa mendapatkan hasil yang juga luar biasa seperti sekarang,” tutupnya. */RAP/***/APP


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: