Semarak Iduladha di China, Didukung Pemerintah dan Disorot Media

Semarak Iduladha di China, Didukung Pemerintah dan Disorot Media

MERASA BANGGA

Sementara di Taiwan, ribuan pekerja migran Indonesia tumpah ruah di Taipei Travel Plaza, pada Jumat pagi. Taman terbuka di kawasan Taipei Main Station (TMS), dalam tiga tahun terakhir sudah menjadi langganan bagi komunitas pekerja migran Indonesia untuk menggelar salat id.

Sebelumnya, salat id digelar di halaman utama TMS yang relatif lebih sempit daripada di taman bekas terminal bus jurusan Bandar Udara Internasional Chiang Kai Shek di Kota Taoyuan itu.

Meskipun lebih luas, tetap saja salat id di Taipei Travel Plaza digelar secara bergelombang. Agar bisa menampung jamaah lebih banyak.

Pada Jumat pagi saja salat id di Taipei Travel Plaza dilaksanakan dalam tiga gelombang. Mulai pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB). Masing-masing gelombang diikuti 600 hingga 700 orang.

Penyelenggaranya masih tetap sama dengan salat Idulfitri: Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan bekerja sama dengan Global Workers’ Organization (GWO) dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei turut mendukung penyelenggaraan salat Iduladha yang khusus diperuntukkan bagi WNI itu. Dukungan diberikan dalam bentuk pendanaan.

Menariknya, PCINU Taiwan mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Kota Taipei untuk menggelar salat Iduladha setelah dianggap berhasil menggelar salat Idulfitri yang sama-sama dalam situasi pandemi.

GWO selaku lembaga non-pemerintahan menjadi jaminan atas penyelenggaraan tersebut. Sedangkan PSHT sebagai salah satu perguruan pencak silat membantu pengamanan.

“Dari segi pengamanan, kami lebih ketat daripada di masjid-masjid di Taiwan yang hanya mengukur suhu tubuh. Kami tidak hanya itu, setiap jamaah wajib menunjukkan ARC (Kartu Penduduk Asing) atau paspor. Lalu kami potret untuk memudahkan pelacakan kalau terjadi sesuatu,” kata Sekretaris Tanfidziyah PCINU Taiwan, Didik Purwanto.

Ritual yang digelar PCINU di Taipei Travel Plaza itu termasuk salah satu dari lima lokasi pelaksanaan salat Iduladha yang disahkan oleh pemerintah Taiwan pada 31 Juli 2020. Karena dianggap mampu melaksanakan sesuai protokol kesehatan. Dari lima tempat penyelenggaraan salat id tersebut, hanya Taipei Travel Plaza yang merupakan tempat terbuka.

Empat tempat lainnya: Masjid Besar Taipei, kampus National Chiao Tung University (NCTU) Hsinchu, Masjid Taichung, dan Masjid Kaoshiung, merupakan tempat tertutup.

“Tentu saja kami bersyukur dan bangga mendapat kepercayaan lagi dari pemerintah Taipei,” kata Didik yang bertindak sebagai Sekretaris Panitia Salat Iduladha di Taipei Travel Plaza.

Pelaksanaan salat Iduladha di Taipei Travel Plaza itu menyita perhatian media di Taiwan. Apalagi kalau bukan kedisiplinan jamaah yang menjadi sorotan.

Mereka menaati protokol pencegahan pandemi dengan mengenakan masker dan membawa sajadah sendiri-sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: