Sepuluh Hari, Coklit Capai 44 Persen

Sepuluh Hari, Coklit Capai 44 Persen

Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha. (Ist)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pemutakhiran data pemilih di Kota Beriman, sudah mencapai 44 persen.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan Noor Thoha menyebut pencapaian ini dinilai sangat baik. Sebab menurut hasil evaluasi pada sepuluh hari pertama, kinerja Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) sudah berjibaku mendatangi para pemilih dari rumah ke rumah. Hasilnya, hampir mendekati setengah dari total jumlah pemilih, yang sudah di data. "Mereka berhasil melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) 44 persen. Ini sebuah prestasi," katanya, saat ditemui, beberapa waktu lalu.

Padahal proses coklit ditarget selesai dalam satu bulan. Jika melihat kinerja dalam evaluasi terkini, maka Thoha yakin proses pendataan bisa selesai dalam waktu dekat. "Artinya sepuluh hari yang kedua, insyallah ini sudah kelir," katanya.

Meski proses coklit bisa selesai dengan cepat, kata Thoha, namun tidak serta merta selesai. Sebab akan dilanjutkan dengan proses memasukkan data tersebut ke aplikasi pemilih, yakni aplikasi Sidalih 4.0 yang sudah diperbaharui dan diyakini akan mengakomodasi ketepatan data pemilih, dan menghindari adanya data yang ganda. "Nah ini proses yang panjang," katanya.

Namun proses coklit itu berjalan bukan tanpa kendala. Ia mencontohkan kesulitan petugas PPDP di Balikpapan Barat, saat ditolak untuk mendata para penghuni salahsatu apartemen, dengan sejumlah alasan, misalnya para penghuni apartemen menolak menerima tamu karena sedang menerapkan protokol kesehatan. Sehingga untuk menemui para penghuni apartemen harus melalui proses yang cukup ketat. "Tapi sudah dianulir. Sebelumnya sulit ditembus dengan berbagai macam alasan. Tapi sudah diklarifikasi pihak Pertamina," ungkapnya.

Akhirnya setelah petugas betkoordinasi dengan pihak pengelola apartemen, kini masalah tersebut sudah bisa diatasi. "Selain itu teman-teman juga terkendala cuaca," katanya.

Dalam pantauan awak media ini, kondisi cuaca di Kota Minyak selama satu bulan ini memang tidak menentu. Sementara petugas harus datang ke rumah warga. Ketika cuaca hujan, ini jadi kendala.

Kemudian Thoha juga menyebut PPDP terkendala rumah kosong. "Tapi insyallah apapun kendalanya kita punya solusi. Misalnya rumah kosong. Kita komunikasikan dengab ketua RT dan tetangganya. Siapa saja penghuni rumah kosong itu," tandasnya.

Sebenarnya, lanjut Thoha, proses coklit bisa dilakukan melalui daring, mislanya dengan video call. Namun kesulitannya saat harus menyerahkan formulir A1, yakni tanda terima bahwa yang bersangkutan sudah dicoklit. Kemudian ada A2 yakni colkit stiker yang harus ditempel di depan rumah pemilih. "Intinya setelah ada komunikasi, namun kepala keluarganya tidak ada di rumah. Maka keluarga atau kerabat yang dimandatkan, diharapkan untuk mengisi data dan bertanggungjawab, bahwa semua data sudah benar," tambahnya. (ryn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: