PHM Eksekusi Investasi Sisi Nubi
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Harga minyak dunia yang masih bertahan di area US$ 40 dolar per barel turut melecut semangat perusahaan minyak merealisasikan investasi. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) salah satunya. Perusahaan nasional itu mengeksekusi investasi sebesar US$ 105 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Investasi itu untuk pekerjaan konstruksi 3 anjungan lepas pantai. Diantaranya Lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam di Kalimantan Timur. Pengumuman dimulainya pekerjaan, melalui penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Supply, Construction and Commissioning (EPSCC) dengan PT Meindo Elang Indah (MEI), di Jakarta, Senin (27/7).
PTH Direktur Utama PHM, Danar Dodjoadhi, dan Direktur PT Meindo Elang Indah, Stephanie Chan, menandatangani kontrak EPSCC, disaksikan oleh Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Sulistya Hastuti Wahyu, dan Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi.
Danar Dodjoadhi mengatakan produksi minyak dan gas dari proyek tersebut akan mampu menopang 20% produksi wilayah kerja (WK) Mahakam di tahun 2024.
“Pada saat produksi puncak, kontribusi dari ketiga anjungan ini diharapkan akan mencapai 120 MMSCFD,” katanya. Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim, mengatakan pemenang kontrak adalah perusahaan dalam negeri. “Hal ini penting untuk meningkatkan kapasitas perusahaan nasional agar memiliki kemampuan global,” tegasnya.
Lebih lanjut Chalid mengatakan kontrak EPSCC ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam. Nilai kontrak mencapai US$ 105 juta, berdurasi 18 bulan, dengan komitmen TKDN sebesar 51,2%.
Dalam kesempatan itu, Sulistya Hastuti Wahyu mengatakan kegiatan ini sekaligus merealisasi satu bagian yang harus dilakukan SKK Migas dan KKKS. Hal itu untuk mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel pada tahun 2030.
Selain itu, SKK Migas juga mendorong agar dalam pelaksanaan kontrak menggunakan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri. sehingga kandungan lokal dapat melebihi target yang diharapkan.
Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan efek berganda kepada penyedia jasa dan tenaga kerja nasional dimana menurut rencana akan mencapai 2,3 juta jam kerja. “Kami juga memberikan apresiasi kepada PHM yang dapat melaksanakan proses tender ini secara tepat waktu yaitu selama 88 hari,” katanya.
Apresiasi juga diberikan SKK Migas kepada PHM karena KKKS tersebut mampu menghasilkan potensi efisiensi dari tender tersebut sebesar US$ 17,6 juta terhadap owner estimate yang diusulkan kepada SKK Migas pada saat persetujuan rencana tender. “Semoga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan dapat direalisasi sesuai rencana sehingga potensi penghematan itu menjadi nyata,” imbuh Sulistya.
Sulistya menambahkan, meski saat ini sedang pandemi, SKK Migas berharap PHM dan pelaksana kontrak tetap berupaya menjalankan kontrak sesuai jadwal.
“Namun tentunya kami tetap meminta agar pelaksanaan kegiatan berpedoman pada protokol kesehatan, karena masalah kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal utama yang tidak bisa ditawar di sektor hulu migas.”
Ketiga anjungan yang akan dibangun itu adalah Jumelai yang akan dipasang di Lapangan South Mahakam, serta North Sisi dan North Nubi untuk Lapangan Sisi Nubi.
Proyek yang dinamai JSN ini diharapkan selesai pada kuartal IV tahun 2021. Dalam proyek JSN ini, PHM juga membuat berbagai upaya efisiensi dari sisi desain sehingga anjungan yang dibangun lebih ringan 66%, disesuaikan dengan kapasitas cadangan gas yang ada. Gas yang diproduksi dari proyek JSN ini akan disalurkan ke kilang pengolahan PT Pertamina Refinery Unit (RU) 5 di Balikpapan. (fey)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: