Wisata Hiu Paus Harus Jadi Perhatian
Wakil Bupati Berau Agus Tantomo beratraksi dengan whale shark yang menghuni perairan Talisayan dan ini menjadi potensi pariwisata di pesisir selatan Berau.
Tanjung Redeb, Disway – Pariwisata di Bumi Batiwakkal, terus menjadi perhatian Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo. Bahkan, Setiap kali kunjungan ke kecamatan, selalu menyempatkan ke destinasi, baik yang baru ditemukan maupun yang sudah lama dipromosikan.
Seperti saat mengunjungi Kecamatan Talisayan di pesisir selatan Berau sejak Jumat (24/7) hingga Minggu (26/7) lalu, Wabup Agus Tantomo, melihat dan beratraksi dengan hiu paus atau whale shark yang menghuni perairan Talisayan.
Hiu paus ini menjadi salah satu potensi pariwisata di pesisir selatan, karena tidak semua daerah di Indonesia punya puluhan ekor ikan raksasa ini.
Wabup Agus Tantomo menyebutkan, melihat whale shark tentu menjadi daya Tarik tersendiri dan ini menjadi salah satu wisata alternatif bagi masyarakat menikmat pariwisata di tengah pandemik COVID-19. Pasalnya, untuk menjangkau lokasi whale shark di lautan, tentu tidak dengan jumlah pengunjung yang banyak.
Sehingga, protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik.
Setiap kapal nelayan yang melayani wisata, bisa membawa 10 hingga 14 wisatawan. Berangkatnya subuh, ketika bagan para nelayan masih berada di laut Talisayan dan whale shark pun beraksi.
“Whaleshark ini selalu ada di Talisayan, hanya saja pengunjung harus menyesuaikan dengan keberadaan bagan nelayan, jadi waktu yang pas adalah pada pagi hari. Subuh sudah berangkat dari dermaga,” ungkapnya.
Keberadaan hiu paus di Kabupaten Berau, jumlahnya sangat banyak. berdasarkan pantauan yang telah dilakukan keberadaannya mencapai lebih dari 90 ekor, tentu ini menjadi wisata andalan Talisayan, karena sangat unik, sehingga bisa dijual sebagai destinasi wisata.
Wabup Agus Tantomo akan meminta, pemerintah kecamatan dan pemerintah kampung Talisayan untuk memberikan perhatian serius dalam pengelolaan objek wisata ini.
“Perairan Talisayan ini merupakan habitat terbesar whale shark ini, saya kemarin di bagan yang dekat bisa melihat 3 ekor, kalau lebih ke tengah, bisa lebih banyak lagi,” jelasnya.
Potensi pariwisata menurut Agus harus terus dipromosikan untuk mendatangkan wisatawan. Tentunya dengan memperhatikan standar operasiobal prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. Tidak hanya menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 saja.
Akan tetapi juga ada SOP bagaimana berinteraksi dengan hius paus yang juga harus menjadi perhatian serius agar tidak mengganggu kehidupan hewan langka ini.
Agus mendorong, pemerintah setempat untuk mengelola potensi ini termasuk mengadakan bagan pariwisata yang ada setiap saat untuk melayani wisatawan dan juga menjaga keberadaan habitat hiu paus ini.
“Saya yakin ini potensi pariwisata besar yang bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat di Talisayan,” tandasnya. HUMAS/APP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: