Sinergi Properti Gempur Pandemi

Sinergi Properti Gempur Pandemi

Sementara Wakil Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan Andi Arief Mulya mengatakan pemangkasan suku bunga acuan bisa menjadi sentimen positif bisnis properti.  Menurutnya, suku bunga yang rendah bisa memancing minat masyarakat untuk memiliki hunian.

“Meski indikator lain negative, kami harus optimistis pemangkasan suku bunga dapat menggenjot investasi dan memperingan konsumen untuk spending via KPR,” ujarnya.

Saat ini saja, transaksi hunian tetap ada meski tak mampu menutup investasi yang sudah dikeluarkan pengusaha. “Walaupun tidak profit pengembang masih bisa melakukan penjualan,” ujarnya. Berdasarkan laporan anggota REI, penjualan rerata menyentuh tiga unit per bulan untuk hunian MBR dan menengah.

Untuk melakukan ekspansi, para pengembang perumahan menengah bawah cenderung menunggu perbaikan ekonomi.   Andi Arief menilai secara makro, saat ini Indonesia masih berada di pintu krisis meskipun belum terjadi. “Harapannya naik lagi supaya daya beli masyarakat kembali bergairah,” tandasnya.

Ia memperkirakan semester II/ 2020 penjualan properti belum berubah. Sehingga pengembang memutuskan untuk menjual stok yang tersedia. “Tak mungkin membangun, market-nya agak susah,” imbuhnya.

Berbagai relaksasi yang diberikan pemerintah belum dirasakan pengembang lokal. Menurut Andi Arief,  Stimulus baru bisa dirasakan dalam jangka menengah - panjang. (krv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: