Sinergi Properti Gempur Pandemi

Sinergi Properti Gempur Pandemi

Industri properti di Indonesia berupaya bangun dari tidur panjang. Berbagai strategi terus dicari supaya penjualan kembali berseri. Setidaknya agar tak mati suri.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Selama ini pengembang properti di Indonesia masih mengandalkan pembiayaan dari perbankan. Supaya bisa bertahan, mereka juga merayu penyedia  modal memperpanjang napas bisnis.

Seperti dikatakan Property Consultant, Hilda Mery. Dukungan perbankan sangat krusial bagi penyedia properti maupun calon pembeli. 

“Misalnya dengan melonggarkan kewajiban pengembang saat sulit seperti ini, juga memberikan kemudahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” katanya dan Zoom Gathering “KPR Mudah untuk Milenial”, Sabtu (25/7). 

Kemudahan dari perbankan bisa menjadi daya dorong bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah. Apalagi, sudah banyak developer mengobral rabat.

 Ide itu disambut Bank BRI. Decision Maker and Manager BRI, Dwi Cahyo mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan developer memberikan promo bebas biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Juga KPR senilai Rp 30 juta untuk pembelian unit  salah satu perumahan.

Untuk pengajuan KPR ini, pemohon harus melengkapi beberapa dokumen kredit. Seperti, KTP, KK, NPWP, rekening tabungan, surat keterangan pegawai, dan slip gaji selama 3 bulan terakhir. "Jangka waktu tenornya juga beragam. Mulai dari 10,15, hingga 20 tahun."

Selain itu, kata Dwi pihaknya juga memberikan angsuran ringan. Dengan suku bunga yang kompetitif. Di antaranya dengan bunga 7,17 persen selama 1 tahun. Dan bunga 7,6 persen selama 2 tahun. Khusus untuk ASN, TNI dan Polri, diberikan bunga 6,5 persen selama 3 tahun dan 7 persen selama  4 tahun.

Dengan minimal tenor 10 sampai15 tahun. Angsuran tersebut juga dilengkapi dengan asuransi jiwa kredit dan asuransi kerugian akibat kebakaran.

"Ini adalah kesempatan emas untuk para nasabah agar memiliki investasi terbaik dengan harga dan promo yang sangat spesial," ungkapnya. Memang, kemudahan itu baru berlaku di Pulau Jawa. Namun siapa tahu strategi ini juga dilirik perbankan lokal.

Dalam kesempatan yang sama, Tony Hartono, Deputi Sales And Marketing  Diamondland, melihat pangsa pasar properti terus tumbuh. Meskipun trend penjualan sempat menurun selama pandemi, namun harga property tetap stagnan.

Oleh karena itu, ia menyebut, saat  seperti sekarang adalah momen yang tepat untuk memiliki rumah. Karena sebagian besar developer melakukan banting harga. Untuk menarik daya beli masyarakat.

Selain sebagai hunian, Tony mengungkapkan properti juga menjadi ladang bisnis yang tepat untuk berinvestasi. Karena harga properti yang  terus meningkat secara konsisten. "Makanya jangan ditunda lagi. Beli sekarang jangan nanti!" ujarnya.

Habiskan Stok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: