Komitmen Kembangkan Kakao, Bantu 12 Ribu Bibit

Komitmen Kembangkan Kakao, Bantu 12 Ribu Bibit

DIREKTUR Operasional & HSE PT Berau Coal Arief Wiedhartono menyerahkan bantuan bibit kakao secara simbolis kepada petani, Jumat (24/7)

Tanjung Redeb, Disway - Raut wajah bahagia terlihat dari sejumlah petani asal Kampung Birang, saat menghadiri penyerahan bantuan 12 ribu kakao dari PT Berau Coal, dan Dinas Perkebunan. Bantuan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat secara ekonomi, agar tidak lagi bergantung pada sektor tambang.

Sebanyak 12 ribu bibit kakao untuk Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri. Bibit yang diberikan pun adalah bibit unggul.

Penyerahannya secara simbolis. Ambo Tolah selaku ketua Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri tidak hentinya tersenyum, dan mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, yang telah berkolaborasi dalam pengadaan belasan ribu bibit itu.

Bersama sejumlah anggotanya, dirinya sangat mengapresiasi bantuan yang telah diberikan. Apalagi program tersebut sudah lama diimpikan pihaknya.

Sebab, untuk pengadaan bibit unggul, pihaknya tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pengadaan, selain berharap kepada PT Berau Coal dan Disbun.

“Kami sangat berterima kasih kepada PT Berau Coal dan Disbun Berau atas bantuan ini. Apalagi, dalam tiga tahun terakhir, mereka juga selalu hadir mendampingi kami mengembangkan kakao,” ujarnya, Jumat (24/7)

Dikatakannya sebelum ada pendampingan, kualitas hasil panen belum begitu bagus, dan pemasarannya pun cukup sulit. Kalaupun ada, harganya sangat murah.

"Setelah dilakukan pendampingan PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan, Alhamdulillah kualitas kakao kami semakin meningkat. Kemudian soal pemasaran kami juga sudah tidak bingung harus menjualnya kemana, karena setelah panen Berau Coal yang menampung,” ungkapnya.

Dirinya berharap, pendampingan dan pembinaan dapat terus dilakukan, agar petani menjadi mandiri dan pengembangan perkebunan kakao menjadi lebih meningkat.

"Harapannya dukungan seperti ini tidak hanya sampai di sini, melainkan dapat berkesinambungan,” pungkasnya.

Hadir dalam penyerahan itu, Kepala Dinas Perkebunan Berau Sumaryono.

Kegiatan merupakan kolaborasi agribisnis kakao bersama PT Berau Coal.

Kegiatan itu juga sudah ada SK Bupati Berau sejak tahun 2017.

Pengembangan kakao di Birang juga masuk dalam kelompok kerja pengembangan dan pemasaran.

Sehingga sudah menjadi tugasnya Disbun, bersama PT Berau Coal melakukan pendampingan. Baik dari segi pemeliharaan maupun pengendalian hama hingga pasca panen.

“Serta pengembangan kapasitas kelembagaan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), dengan melakukan sekolah lapang. Karena Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri sudah pernah dilakukan pelatihan, maka kami berikan bibitnya ini,” jelasnya.

Saat ini, pengembangan yang telah dilakukan berdasarkan SK Bupati sudah mencapai sekitar 3 ribu hektare, yang terbagi di sejumlah wilayah di Kabupaten Berau. Sementara, rencana pengembangan selanjutnya, yakni sekitar 7 ribu hektare.

“Jadi total ada 10 ribu hektare yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kelay, Gunung Tabur, Sambaliung, hingga Tabalar. Harapannya, kerja sama PT Berau Coal dan Disbun Berau dapat terus berlanjut, sehingga perkembangan kakao lebih meningkat,” tuturnya.

Kakao merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Berau, khususnya di Kampung Birang. Apalagi PT Berau Coal sudah sekitar 3 tahun terakhir melakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani di sana.

Bantuan 12 ribu bibit kakao diperuntukkan untuk lahan seluas 12 hingga 13 hektare. Dengan estimasi, 1 hektar lahan disi dengan 700 hingga 900 bibit. Tergantung jarak tanam yang digunakan petani.

Kegiatan itu merupakan program yang sudah lama dinantikan sejumlah petani kakao di kampung tersebut.

Namun Jumat (24/7) kemarin, belasan ribu bibit itu baru diserahkan secara simbolis lantaran Pandemik COVID-19.

“Berau Coal bersama Disbun Berau, juga akan mendampingi dari hulu sampai hilir, termasuk bagaimana petani menanam, hingga panen,” ungkap Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal Arief Wiedhartono.

Bibit yang diberikan merupakan bibit unggul, yakni jenis Klon ICCRI 06 dan Klon ICCRI 08. Yang mana dalam pengadaannya PT Berau Coal bekerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur.

Varietas ini dikembangkan oleh tim BPTP melalui kegiatan perbenihan pada tahun 2018. Benih kakao yang dikembangkan berasal dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia di Jember.

Bibit yang diberikan, diprediksi sudah bisa dipanen dalam dua tahun mendatang. Hasil panen yang diperoleh petani juga akan dibeli PT Berau Coal, dan kemudian dipasarkan kembali baik dalam negeri, maupun internasional.

“Sehingga petani tidak pusing lagi mencari pasaran setelah panen. Bahkan, dengan kerja sama Berau Coal dan Disbun, kami juga bisa mengekspor biji kakao kering ke Belanda dan Inggris,” terangnya.

Dengan pendampingan yang intens, saat ini petani kakao di Kampung Birang sudah bisa menghasilkan 2 ton biji kering per 1 hektare dalam setiap bulan. Yang mana dalam setiap bulan, petani mampu meraih keuntungan sekira Rp 5 juta.

Selain mendampingi, Berau Coal bersama Disbun juga akan berupaya mendukung inovasi teknologi dalam proses budidaya di lapangan. Untuk mencapai hasil panen yang optimal, penerapan inovasi keberadaan teknologi sangat penting.

“Karena tujuan Berau Coal adalah bagaimana meningkatkan perekomonian masyarakat petani melalui sektor perkebunan, khususnya kakao. Apabila dikembangkan secara maksimal, peningkatan kesejahteraan petani kakao bukanlah mimpi belaka,” pungkasnya. *zza/app.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: