Penggunaan Alat Kontrasepsi Turun

Penggunaan Alat Kontrasepsi Turun

Widya Astuti

Tanjung Redeb, Disway – Penggunaan alat kontrasepsi menurut data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau pada Maret lalu, turun, dibanding Februari.

Seperti penggunaan KB suntik pada Februari sejumlah 1.378, menjadi 1.045 pada Maret. Sedangkan KB IUD, 40 menjadi 16, KB implan dari 51 menjadi 45. KB kondom dari 97 menjadi 54. Sedangkan metode pil meningkat dari 607 menjadi 1.552.

Namun, kata dia, memasuki April, penggunaan pil menurun drastis, dari 1.552 menjadi 571. “Penurunan jumlah penggunaan alat kontrasepsi akan berdampak pada kehamilan di luar rencana pada tahun 2021 nanti, dan berpengaruh pada ekonomi keluarga,” kata Sekretaris DPPKBP3A Berau, Widya Astuti, Rabu (22/7).

Sedangkan penyebab turunnya penggunaan alat kontrasepsi, menurut Widya, di antaranya akseptor KB takut berkunjung maupun melakukan konsultasi ke puskesmas maupun bidan. Lantaran pandemik COVID-19.

Jika pandemik COVID-19 tidak berakhir, kata dia, kemungkinan penurunan jumlah penggunaan alat kontrasepsi terus terjadi. Terutama penggunaan yang memerlukan bantuan tenaga medis seperti KB suntik, IUD dan implan.

“Kami tentunya tidak berharap ada ledakan baby boom. Masih bisa dicegah,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya mendayagunakan penyuluh KB yang berasal dari BKKBN, untuk menyalurkan alat kontrasepsi. Serta gencar melakukan sosialisasi dan konsultasi secara daring.

“Kami memberikan sosialisasi untuk mengalihkan jenis KB. Misalkan, implan atau suntik bisa dialihkan dengan penggunaan pil dan kondom,” ungkapnya. */RAP/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: